Wah! Ribuan Tekon di Kotim Terancam Jadi Pengangguran, Pemerintah Harus Segera Cari Solusinya

- Advertisement -
SAMPIT – kalteng.indeksnews.com – Ribuan Tenaga Kontrak (Tekon) di Kotawaringin Timur (Kotim) terancam jadi pengangguran. Hendra Sia, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali angkat bicara.

Dalam menangggapi terkait persoalan Tenaga Kontrak (Tekon) di Kotim yang masa jabatannya berakhir tahun ini (2024), yang dinilai akan menimbulkan kegaduhan kembali di akhir tahun.

Pasalnya, perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kotim pada pertengahan Maret 2024, telah mengumumkan Agustus 2024 tahun ini hanya berjumlah 1.029 formasi saja untuk penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN).

BACA JUGA   Hairis Salamad: Kepedulian Pengusaha Perkebunan Dinilai Rendah

Menurutnya, dengan demikian kebanyakan Tekon tidak terakomudir semuannya, sedangkan jumlah Tekon di Kotawaringin Timur sekarang ini diperkirakan sebanyak kurang lebih 3.200 orang.

Dengan demikian sekitar 2.171 orang yang akan nganggur. Hal ini akan menimbulkan dampak kegaduhan kembali, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dalam konteks ini Hendra Sia, Legislator dari Partai Perindo, secara tegas mendesak pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk segera mencari solusinya terkait tenaga P3K ini, biar tidak menimbulkan kegaduhan kembali.

BACA JUGA   Sebagai Pemilih, Warga Kotim Diharapkan Aktif Laporkan Diri

“Kita ketahui ada sekitar 3.200 tenaga kontrak di lingkup Pemkab Kotim, yang kontraknya akan berakhir tahun ini melalui seleksi P3K. Namun dalam teknisnya P3K ini hanya memberikan jatah sekian ribu saja,” ujar Hendra Sia, Jumat (04/10/2024).

“Artinya, tidak semua tenaga kontrak yang ada sekarang ini tidak terakomodir, banyak yang akan menjadi pengangguran, untuk itu Pemkab Kotim harus segera mencari solusinya,” katanya.

“Satu sisi karena masih jauh dari jumlah yang seharusnya, di sisi lain terkait pendidikan yang harus linier,” ungkapnya.

BACA JUGA   Fraksi Partai Gerindra DPRD Kotim Sebut Ada Desa Tidak Dapat Bantuan Banjir

Politikus senior ini juga menekankan kepada pemerintah daerah setempat seharusnya melakukan evaluasi terkait beberapa persoalan teknis.

Seperti persoalan pendidikan para tekon yang dinilai tidak linier dan tidak sesuai pada penempatan kerjanya di instansi-instansi terkait di Kotim ini.

Legislator ini menambahkan bahwa tekon yang sudah ada ditempatkan di posisi dinas masing-masing, pendidikannya tidak linier, sehingga pemerintah seharusnya berkoordinasi ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN) pusat, terkait sisa tenaga honorer untuk bisa tetap dipertahankan.

BACA JUGA   Ketua Baperperda DPRD Kotim, Minta PBS Membuat Laporan Berkala Terkait Pelabuhannya.

“Sudah semestinya dicarikan formula yang tepat dan tidak menyalahi aturan, harus ada evaluasi penempatan supaya dikembalikan di posisi semula ia bekerja,” demikian tutupnya.

Sebagaimana telah diketahui bahwa pada pertengahan Maret 2024 lalu, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. (BKPSDM) yang merupakan instansi pemerintah guna membantu tugas Bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan.

Pada pertengahan Maret 2024 telah mengumumkan bahwa Kotim hanya mendapat kuota 1.029 formasi untuk penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN). Kouta tersebut terbagi untuk pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dibuka pada pertengahan Agustus 2024 lalu sebanyak 225 formasi saja.

BACA JUGA   Wakil Ketua I DPRD Kotim H. Rudianur Ikut Maju Calon Ketua DPD Golkar Kotim

Yang terdiri dari PPPK sebanyak 774 formasi, sedangkan rekrutmen P3K kali ini terbagi untuk tiga jenis formasi yakni 156 jabatan fungsional guru, 116 jabatan fungsional kesehatan dan tenaga guru serta 502 tenaga teknis.

Dengan demikian hal ini akan berdampak negatif dan rentan menimbulkan kegaduhan, mengingat jumlah tenaga kontrak di daerah ini mencapai 3000 lebih, yang mana masa kerja mereka akan berakhir tahun 2024 ini juga, demikian (*to).

BACA JUGA   Permasalahan Sengketa Lahan di Kotim Bagaikan Bom Waktu
- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News