Korban yang terdampak banjir di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini menjerit, mengharapkan kepedulian semua pihak.
Untuk menyalurkan bantuan kemanusian, karena kondisi banjir di wilayah ini semakin parah. Aktivitas warga untuk mencari nafkah lumpuh total.
Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini ada kurang lebih 1.900 rumah warga yang terendam air dan kurang lebih 5.000 jiwa yang terdampak di 5 kecamatan, wilayah Kabupaten Katingan.
Yang semula 7 kecamatan, 1 kecamatan yang debid airnya sudah menurun, namun masih warpada dengan banjir susulan, bisa dipastikan jika diguyuri hujan lagi akan kembali parah.
Dari tujuh kecamatan yang terdampak banjir sangat parah kemarin, satu kecamatan debid airnya sedikit menurun namun enam kecamatan berikut ini kondisinya masih parah antara lain;
[1]. Kecamatan Katingan Tengah. [2]. Kecamatan Pulau Malan. [3]. Kecamatan Katingan Hilir. [4]. Kecamatan Tasik Payawan dan [5]. Kecamatan Kamipang.
Banjir sempat surut namun tingginya curah hujan di hulu Sungai Katingan hingga akhirnya debid air meluap kembali, malah dengan banjir susulan ini kian parah. Saat ini ketingian air berpariasi dari setengah meter hingga satu meter lebih.
Memasuki hari kelima banjir di kawasan ini, warga setempat di Kecamatan Katingan Tengah belum tersentuhan bantuan. Baik sembako obat-obatan, air bersih dan perahu karet.
Saai ini juga warga mulai yang terdampak mulai diserang penyakit gatal-gatal, demam dan diare.
Berdasarkan data yang sempat di himpun awak media dari Roby anggota BPBD penagulangan bencana daerah Kabupaten Katingan menyebutka;
Menurut Roby, banjir ini masih menggenangi lima kecamatan rumah yang masih di rendam air, terdapat kurang lebih 1.900 rumah warga yang terendam air dan kurang lebih 5.000 jiwa yang terdampak.
Kemudian lanjutnya, ada 12 gedung sekolah SD maupun SMP, 10 rumah ibadah dan poskesmas juga terendam air.
Pihaknya mengaku sampai saat ini pemerintah daerah sudah menetapkan sstatus siaga bencana darurat, namun belum ada tenda pengusian dan dapur umum yang di buka.
Menurut salah seorang warga yang terdampak banjir, mereka keluhkan sikap pemerintah yang belum memberikan bantuan ini.
Melihat kondisi saat ini warga sangat kesulitan beraktivitas, akibat bencana yang terus berulang kali melanda wilayah mereka, membuat perekonomian warga lumpuh total.
Kebanyakan mereka mengaku hanya mengharapkan bantuan pemerintah untuk bertahan hidup, namun apa yang mereka harapkan sampai saat ini belum juga ada terrealisasi.
[*isan]