Perusahaan Besar Swasta (PBS) Kelapa Sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diduga perusak habitat buaya dan marga satwa lainnya.
Dengan menggunakan alat berat beberapa PBS yang bergerak di usaha perkebunan kelapa sawit mengobrak abrik anak sungai dan danau untuk ditanami kelapa sawit, sehingga habitat buaya tersebut hancur.
Dengan hancurnya habitat buaya tersebut akhirnya binatang melata ini melarikan diri dari tempat asalnya dalam anak sungai dan danau milir ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Cempaga dan Mentaya hingga sampai ke muara.
Dengan berpindahnya buaya-buaya dari anak sungai ke DAS Cempaga dan Mentaya tersebut predator ini kesulitan mencari makanan ditempat yang baru sehingga diperkirakan banyak buaya tersebut yang kelaparan.
Diduga akibat kelaparan akhirnya predator ini dengan ganas memangsa atau menerkam manusia yang beraktivitas di sepanjang bantara sungai Cempaga dan Mentaya.
Peristiwa manusia yang menjadi korban keganasan akibat diterkam buaya yang kelaparan ini sering terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur yang diberitakan di beberapa media.
Dahulu, sebelum keberadaan PBS di Kotim buaya-buaya baik yang berada di anak sungai maupun di DAS Cempaga dan Mentaya tidak ada manusia yang menjadi korban diterkam hewan ini,.
Namun setelah banyaknya PBS kelapa sawit yang nakal beroperasi di daerah ini mereka serakah dan tidak memikirkan kelestarian alam seenak perutnya mengobrak abrik anak sungai dan danau dan merusak habitat hewan melata yang semestinya dilindungi ini, demikian.
Penulis Opini: Misnnato (Petualang Jurnalis)