PALANGKA RAYA – Ormas (Organisasi Masyarakat) Dayak Kaliantan Tengah menyatakan sikap menolak FPI ( Forum Pembela Islam) dan ormas yang berfaham Radikal di Bumi Tambun Bungai Kalteng, Selasa (24/11/20) kemarin.
Hal iti guna memastikan situasi keamanan dan kedamaian di Bumi Tambun Bungai Provinsi Kalimantan Tengah, sejumlah Organisasi Masyarakat Dayak dari berbagai penjuru daerah menyatakan sikap untuk menolak dengan tegas masuknya organisasi FPI dan Ormas yang berfaham radikal di wilayah Kalimantan Tengah.
Penolakan ini disampaikan secara terbuka oleh masing-masing pengurus organisasi masyarakat Dayak yang ada di seluruh Kabupaten se – Kalimantan Tengah guna mengantisipasi terjadinya gesekan di tengah masyarakat yang bisa menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa serta merusak rasa teloransi antar umat beragama di Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila apabila organisasi FPI dan Organisasi yang berfaham radikal masuk di Wilayah Kalimantan Tengah.
Ketua Harian Wilayah Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimanta Tengah, Dr Mambang I Tubil, SH., MAP. mengatakan bahwa pihaknya juga menolak kehadiran setiap ormas yang menganut faham radikal dan intoleransi ini.
“Saya atas nama perwakilan Pengurus DAD Kalimantan Tengah menyatakan secara tegas menolak organisasi yang memiliki fahan radikalisme dan intoleransi di bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila, Provinsi Kalimantan Tengah yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya saat ditemui di Aula Betang Hapakat Jalan RTA Milono Km 4 Palangka Raya, Rabu (25/11/2020) pagi.
Adapun Organisasi Masyarakat Dayak yang telah menyampaikan sikapnya dengan tegas yaitu Forum Pemuda Dayak (FORDAYAK), Pasukan Borneo Bersatu (PBB) “Banama”, Perkumpulan Pemuda Dayak (PEPERDAYAK), Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (GEPAK) Kalteng, Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (BATAMAD) Kalteng.
Aksi penolakan dari sejumlah organisasi masyarakat dayak terhadap ormas FPI dan Organisasi berfaham radikal ini tentunya dilatarbelakangi atas rentetan peristiwa yang menentang aturan pemerintah yang sah hingga mengakibatkan berbagaimacam kegaduhan di tengah masyarakat.
Sikap ormas tersebut tentunya tidak akan bisa sejalan dengan budaya masyarakat dayak di Kalimantan Tengah yang menjunjung tinggi falsafah Huma Betang.
Tidak hanya itu, sejumlah ormas dayak dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah ini juga berkomitmen untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta mendukung tugas TNI-Polri dalam memerangi segala bentuk ancaman dalam menjaga keutuhan NKRI.
Menjelang Pilkada serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang, para tokoh dan pengurus organisasi masyarakat dayak yang ada di Kalimantan Tengah ini juga menyatakan siap mendukung jalannya gelaran pesta demokrasi yang aman dan damai serta menentang adanya isu SARA dan berita hoax.
[*to-65].
BACA JUGA: DAD Kotim Siap Dukung Pelaksanan Pilkada Kalteng 2020.
Facebook Comments