Partai Ummat satu persatu ditinggalkan oleh para pengurus baik di pusat maupun daerah. Termasuk dua loyalis Amien Rais yaitu Neno Warisman dan Agung Mozin.
Tentang aksi mundur para pengurus Partai Ummat diungkapkan oleh Agung Mozin, bahwa mengelola sebuah partai itu membutuhkan keterampilan dan kepekaan khusus. Hal itu sangat berbeda dengan mengelola yayasan.
Menurut Agung, apabila hal itu tidak dimiliki sebuah partai, maka akan ditinggalkan oleh kadernya.
“Berbeda dengan mengelola perusasahaan ataupun Yayasan. Mengelola partai itu butuh keterampilan dan kepekaan khusus bagaimana mengelola perasaan orang yang datang tanpa dibayar tapi ingin berjuang karena sebuah nilai,” katanya.
“Apabila di partai mereka tidak mendapatkan itu maka dipahami mereka pergi dan meninggalkan partai. Lagi-lagi ini soal pengalaman berpartai dan akal sehat,” imbuhnya.
Agung juga berpandangan tidak tertutup kemungkinan mundurnya Neno Warisman sangat berdampak terhadap pengurus di daerah. Karena, Neno dinilai sebagai seorang role model dalam partai.
“Bunda Neno merupakan salah satu patron dari wajah perpolitikan kita. Maka, mundurnya Bunda Neno itu juga mungkin itu karena Neno sebagai role model mereka,” ujarnya.
Namun, Agung tidak mau berandai-andai terkait nasib Partai Ummat di pemilu 2024 usai ditinggalkan sejumlah pengurus, termasuk dirinya.. Dia mengatakan, dalam menghadapi pemilu 2024 dibutuhkan soliditas dalam partai.
“Saya tidak berani meramalkan itu tetapi saya pikir partai itu butuh soliditas, partai itu butuh dukungan luas. Kalau misalnya dengan mundurnya orang-orang ini ya saya anggap bagian dari dinamika tetapi saya tidak berani ramalkan apa-apa,” jelasnya.
Bagi kader Partai Ummat yang mundur, mereka masih memiliki banyak partai lainnya yang dapat dijadikan pilihan seperti PKS hingga Masyumi Reborn.
“Saya pikir rakyat punya banyak pilihan dengan hadirnya berbagai partai termasuk partai-partai kanan seperti Masyumi dan lain-lain ini juga salah satu alternatif yang menjadi tambatan hati dari pemilih2 Islam. Mungkin juga mereka kan ke PKS atau mungkin juga mereka akan ke mana buat pemilih yang menang selama ini berada pada posisi di kanan,” pungkas Agung.
Facebook Comments