SAMPIT – || kalteng.indeksnews.com – Zainuddin, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim menyuarakan aspirasi masyarakat desak pemerintah untuk mempercepat perbaikan Jalan Partoe Muksin Samuda.
Kondisi jalan Partoe Muksin, di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Samuda tersebut saat ini sangat memprhatinkan, dan harus menjadi atensi dan perhatian khusus Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Lantaran jalan tersebut merupakan salah satu akses utama jalan masuk menuju Pasar Samuda.
“Jalan Partoe Muksin ini sudah lama rusak dan kondisinya sangat memprihatinkan, karena selama ini belum pernah diperbaiki,” ujar Zainudin, Selasa 10 September 2024.
“Kami berharap Jalan Partoe Muksin ini segera diperbaiki, agar roda perekonomian masyarakat bisa berjalan dengan lancar, jika dibiarkan maka roda perekonomian masyarakat sangat terganggu,” katanya.
Lanjutnya, sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya bahwa dana anggaran untuk perbaikan jalan ini sudah dianggarkan sebesar 5 miliar rupiah, oleh pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2024.
Melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Kabupaten Kotawaringin Timur, yang akan diperbaiki mulai Simpang 3 Jalan HM Arsyad sepanjang 1.400 meter, dengan lebar sisi kanan/kiri 5 meter.
Legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan (dapil) III Kotim ini selalu menyuarakan aspirasi masyarakat desak janji pemerintah untuk mempercepat perbaikan jalan tersebut.
“Yang semula sudah dijanjikan pemerintah setempat proyek tersebut akan dikerjakan sejak Agustus bulan lalu, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda bahwa proyek tersebut akan dilaksanakan,” ungkapnya.
“Kami selaku legislator di dapil III ini berkewajiban menyalurkan dan menyuarakan aspirasi masyarakat dan melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah agar roda pembangunan berjalan secara maksimal,” tegasnya.
Untuk diketahui bahwa perbaikan Jalan Partoe Muksin ini merupakan salah satu ruas jalan dari total 11 paket yang akan dikerjakan tahun ini, dengan menggunakan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit, yang sebenarnya dikerjakan sejak Bulan Agustus 2024 bulan lalu, namun hingga saat ini belum juga dikerjakan, demikian (*to).