Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dinilai sangat rentan dengan serangan pendemi Covid-19 dan diminta untuk mengatisipasi hal itu.
Wakil Ketua DPRD Kotim Rudianur mengatakan saya minta PBS perkebunan kelapa sawit untuk melakukan antisifasii secara ketat salah satunya melaksanakan vaksin kepada seluruh karyawan.
“ PBS saya minta untuk berkoordinasi dengan pemerintah kemudian karyawannya jangan sampai biarkan kelaur dari Kotim, kecuali yang bersangkutan berhenti dari kerja dan tidak kembali lagi ke perusahaan,” pinta H Rudianur, Rabu, 14 Juli 2021.
Menurutnya perusahaan kelapa sawit di Kotim harus sudah siap menghadapi pandemi Covid-19 ini jangan sampai karyawan dibiarkan bebas keluar masuk kebun tanpa alasan yang jelas karna itu rentan sekali terhadap penyebaran covid dikebun itu sendiri.
“ Karyawan PBS jangan bebas keluar masuk tanpa ada alasan yang jelas,” ujarnya.
Dia juga mengatakan dari informasi yang diterima sudah ada perusahaan sawit di Kotim yang karyawannya terjangkit virus Covid-19 bahkan info tersebut sebanyak 50 orang karyawan sudah di isolasi di klinik perusahan itu sendiri.
“ Saya harap perusahaan di Kotim lebih waspada lagi mengingat info tersebut memang benar adanya dan itu terjadi penularan akibat seorang karyawan yang pulang ke Jawa lalu kembali lagi kekebun alhasil yang bersangkutan justru menyebarkan virus covid -19 di perusahaan tempatnya bekerja,” tukasnya.
Lebih lanjut H Rudianur mengatakan sejauh ini setahu kami belum ada perusahaan sawit di Kotim yang melaksanakan Program Vaksinasi terhadap karyawannya oleh sebab itu ditekankan kepada menejemen perusahan supaya melaksanakan vaksin dengan berkoordinasi ke Pemeritah Daerah maupun Provinsi Kalteng.
“ Ini perlu diperhatikan secara serius karena angkat penyrbaran covid 19 semakin memingkat parahnya lagi informasinya sudah masuk varian baru dikotim ini wajib di waspadai oleh kita ,dalam hal ini ialah karyawan kebun juga diwajibkan pakai masker dan jaga jarak dan rajin cuci tangan,” pungkasnya.
Facebook Comments