Permasalahan yang sering terjadi di wilayah di Kotim (Kabupaten Kotawaringin Timur) adalah soal sengketa lahan antara warga dan perusahaan, hingga menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Namun hal itu bisa diredam sedini mungkin.
Salah satunya ketika setiap ada persoalan di wilayah Kotim, pemerintah melalui tim penyelesaian sengketa langsung hadir dan melakukan mediasi.
“Sengketa yang terus terjadi ini akibat ketiadaan terlibatnya pemerintah daerah dalam pengawasan untuk izin yang diberikan, sehingga ilustrasi dari sengketa lahan ini bagai bom waktu,” kata anggota Komisi II DPRD Kotim, Parimus.
Parimus mengatakn, di semua titik pasti ada sengketa, kalau ini meledak bersama akan menganggu Kamtibmas di Kotim. Saat ini banyak permasalahan terjadi di sektor perkebunan kelapa sawit di Kotim. Berbagai masalah yang muncul seperti sengketa lahan, belum lengkapnya perizinan, hingga penanaman di luar hak guna usaha.
“Masalah ini berlarut-larut dan hingga kini belum tuntas. Jika pengawasan dilakukan dengan baik dan benar, masalah seperti ini seharusnya sudah bisa diketahui sejak dini sehingga tidak terus berlarut,” ujar Parimus, Kamis, 30 September 2021.
“Akibat terabaikan, kini masalah makin rumit, apalagi sudah menyangkut hajat hidup masyarakat sehingga rawan memicu konflik,” kata dia, Kamis (30/09/21).
Dia mencontohkan masih ada perusahaan belum melaksanakan kewajiban membangun plasma sawit 20 persen untuk masyarakat.
Padahal terjalinnya kemitraan dengan masyarakat yang salah satunya diwujudkan dengan membangun kebun plasma ini menjadi syarat mutlak bagi perusahaan untuk mendapatkan izin dari pemerintah.