Dampak PMK, Kotim Sekarang Berstatus Zona Merah

- Advertisement -
Dampak dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini zona merah, sebanyak 47 Ekor Sapi Terpapar Penyakit tersebut.

Terkait permasalahan ini Pemerintah Kotim, telah menggelar gelar rapat pembentukan satgas penanganan PMK, dan menetapkan status zona merah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.

Informasi yang berhasil diperoleh, hingga saat ini terdata sebanyak 47 ekor sapi yang dinyatakan positif terpapar wabah penyakit tersebut. Sabtu (09/07/2022).

BACA JUGA   RPJMD 5 Tahunan Kotim Harus Menjadi Momentum Perubahan Bagi Daerah

sapiInformasinya jumlah hewan ternak khususnya sapi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Sampit, yang terpapar penyakit mulut dan kuku terus bertambah. Kasus tersebut di Kotim pertama kali ditemukan pada tanggal 19 Mei 2022 lalu.

Hingga kini jumlahnya sudah mencapai 47 ekor. Sapi-sapi tersebut sebagian besar didatangkan dari luar daerah Kotim.

Dari 47 sapi yang dinyatakan positif Penyakit Mulut dan Kuku, 21 diantaranya telah dipotong paksa atau disembelih karena penyakit yang diderita sudah parah, sedangkan yang lainnya dilakukan pengobatan dan sebagian besarnya berhasil sembuh.

BACA JUGA   Ketua DPRD Minta Pemkab Kotim Antisipasi Banjir Di Daerah Hulu

Hal itu membuat pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, menggelar rapat sebagai persiapan pembentukan satuan tugas (satgas) penanganan PMK.

Dengan melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), lembaga dan organisasi terkait lainnya. Sekaligus menetapkan Kotawaringin Timur, berstatus zona merah PMK.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rihel,”Kotim termasuk zone merah, karena ada 47 ekor sapi yang terdata terpapar PMK. 21 ekor sapi dipotong lantaran sakit parah karena tidak bisa disembuhkan,” ujarnya.

“Dan yang lain menjalani pengobatan dan sembuh. PMK ini mirip covid, dengan masa inkubasi 1 hingga 14 hari. Melakukan pembentukan satgas untuk melakukan penanganan yang ada. Dari dinas pertanian juga sudah melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak sapi,” tukasnya.

BACA JUGA   Pengungsi Korban Banjir yang Rendam 6 Kecamatan di Kotim Terus Bertambah

 

- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News