Pembangunan Gereja HKBP di Kereng Humbang Kasongan, Kabupaten Katingan mandek, lantaran kekurangan dana.
Lokasi Bangunan Gereja ini tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman Kereng Humbang, Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Panitia pembangunan gereja tersebut berharap adanya dukungan dan bantuan dana, terutama dari para dermawan yang seiman, agar gereja ini bisa diselesaikan dengan segera.
Mengingat Gereja ini sangat dibutuhkan Jema’at Kristen Protestan untuk melakukan ibadah. Kondisi bangunan tersebut sekarang baru diselesaikan 30 persen.
Bangunan Gereja HKBP Huria Kristen Batak Protestan dengan ukuran 16 meter lebar dengan panjang 37 meter. Bangunan Gereja ini dilaksanakan sejak tahun 2018.
Dana yang diperlukan untuk penyelesaian Gereja ini diperkirakan satu setengah miliar rupiah. Kodisi bangunan itu saat ini belum beratap.
Rumah ibadah tersebut terbengkalai hingga kini, di mana saat itu di tuani PPG Holden manalu. Dia mengaku sumber dana awal untuk membangunnya khusus dari suku batak se Katingan.
Pengurus gereja ini sudah diserah terimakan dari yang lama ke pengurus baru. Serah terima tersebut dilakukan dan dipercayakan kembali kepada PPG R Simanjuntak.
Pihak nya sangat berharap adanya uluran tangan atau bantuan para darmawan yang seiman di Indonesia terutama suku batak, bisa mengirimkan bantuan ke no rek 881572145 BNI, atau menghubungai nomor 0812-5369-9891 atas nama PPG R Simanjuntak.
Sebagai ketua baru PPG R Simanjuntak berharap kepada seluruh suku batak tidak menutup warga lain yang seiman bisa menyisih kan dari rejekinya.
Dirinya juga sangat berharap kepada pihak pemerintah Kabupaten maupun provinsi bisa memberikan ruang dan jalan untuk pembangunan rumah ibadah tersebut.
PPG Holde manalu menabahkan dari persatuan kristen dan pendeta bisa merapatkan barisan untuk pembangunan gedung gereja huria kristen batak protestan ( HKBP ).
Untuk membantu dan mencarikan jalan agar bangunan ini bisa selesai sebagimana yang di harapkan .
Meski belum selesai gedung gereja tersebut sudah di gunakan untuk beribadah sebayak lima puluh enam( 56 ) jama’at.
Selama ini para jema’at bergotong royang mengerjakan gedung tersebut dengan dana yang diperoleh dari hasil patungan dari per kepala keluarga, demikian. [*aji]