Kasus pasien terjangkit penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kota Palangka Raya mengalami peningkatan jika di bandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dijelaskan oleh kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Senin (14/11/2022).
“Berdasarkan data, hingga November 2022 ini pasien TBC yang ditemukan dan diobati sebanyak 502 orang. Artinya mengalami peningkatan karena tahun 2021 hanya 421 sampai akhir tahun,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo.
Dia melanjutkan perlu diketahui lanjut, pasien yang pernah kena TBC, lebih didominasi oleh usia dewasa. Akan tetapi untuk penyakit TBC, jika semakin banyak yang ditemukan maka akan semakin baik. alasannya semakin banyak juga yang akan diobati.
[irp]
Kita bisa melihat gejala TBC sendiri yakni dari mengalami batuk yang berlangsung lama sekitar tiga minggu atau lebih. Dimana batuk tersebut disertai dengan dahak atau batuk darah.
Adapun gejala lainnya diketahui nyeri di bagian dada saat bernapas disertai batuk, berkeringat di malam hari, hilang nafsu makan, penurunan berat badan, demam dan menggigil, serta kelelahan.
Menurutnya pencegahan penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis ini dilakukan dengan vaksinasi. Vaksinasi ini bisa didapatkan di Rumah sakit daerah Kota Palangka Raya.
[irp]
“Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan vaksinasi BCG. Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa. Jika dengan menggunakan tisu untuk menutup mulut, maka buang tisu segera setelah digunakan,” ungkap Andjar.
Perlu diingat pula sambung dia, bagi yang pernah terkena jangan sampai membuang dahak atau meludah sembarangan. Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik, atau sering membuka pintu dan jendela.
“Sebisa mungkin jangan tidur sekamar dengan orang lain sampai dokter menyatakan tuberculosis yang diderita telah sampai pada tahap tidak menular,” tandasnya.
[irp]
Sumber berita: (MC. Isen Mulang.1/nd)