Rekor Muri Terowongan Nur Mentaya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diharapkan bisa menjadi ajang promosi daerah.
Sebagaimana yang diharapkan Riskon Fabiansyah Anggota DPRD Kotim Komisi III, Rekor Muri Terowongan Nur Mentaya harus jadi ajang promosi Kotim ketika dibincangi wartawan ini.
Riskon berharap pemecahan Museum Rekor Indonesia (Muri) yang diperoleh saat Hari Jadi Bumi Habaring Hurung ke 70 bukan hanya sebagai kado terindah, namun juga bisa menjadi ajang promosi daerah.
“Pemecahan MURI tiang lampu jalan dengan hiasan etnik terbanyak bisa jadi media promosi,” ujarnya, Senin 9 Januari 2023.
“Sehingga Kotim, khususnya Kota Sampit bisa lebih dikenal dan menjadi salah satu daerah tujuan wisata, baik oleh wisatawan lokal maupun domestik,” katanya.
Dirinya juga berharap ada arahan Bupati Kotim, Halikinnor kepada dinas terkait dan masyarakat untuk menjaga dan memelihara aset daerah tersebut.
“Jangan sampai dirusak oleh tangan-tangan jahil, orang tidak bertanggung jawab, karena sudah pasti biasanya merawat itu lebih mahal dan sulit daripada membangunnya,” tuturnya.
Pria murah senyum ini mengapresiasi inovasi yang menjadikan TNM ini sebagai salah satu ikon Kota Mentaya ini.
“Kemudian yang tidak kalah penting agar ada perencanaan penataan yang lebih rapi bagi UMKM di sekitar jalan tersebut, agar tetap nilai ekonomis untuk masyarakat dan estetikanya juga dapat, bila diperlukan,” ungkapnya.
lanjutnya, sebaiknya saluran drainase yang agak mengganggu di kiri dan kanan jalan tersebut dibuat rata dengan jalan sehingga areal parkir bagi pengunjung bisa lebih leluasa.
“Karena kita perhatikan banyak mobil dan motor itu parkir di badan jalan, meski di tepi, namun tetap masuk badan jalan dan membuat jalan lebih sempit,” sebutnya.
“Ini berpotensi mengganggu arus lalu lintas dan bisa menyebabkan kecelakaan, tertabrak pengendara lainnya yang mau lewat,” tukasnya.