SAMPIT – kalteng.indeksnews.com – H. Rudianur Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sepakat dengan Pjs. Bupati Kotim Shalahuddin terkait prioritas pembangunan.
H. Rudianur salah satu Legislator dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini merespon positif keinginan Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kotawaringin Timur Shalahuddin terkait prioritas pembangunan akses jalan ketimbang membangun Jembatan Mentaya.
Terutama akses jalan di wilayah-wilayah yang terisolir di Kotawaringin Timur yang kondisinya kurang mendapat perhatikan khususnya di Wilayah Kecamatan Seranau dan Kecamatan Pulau Hanaut.
Anggota DPRD dari daerah pemilihan (dapil) III ini berpendapat, kalau infrastuktur jalannya sudah maksimal atau memadai baru dipikirkan Pembangunan Jembatan Mentaya yang juga diwacanakan akan dibangun sebagai salah satu skala prioritas.
“Kami mendukung penuh pembangunan akses jalan terlebih dahulu, baru setelah itu memikirkan pembangunan jembatan dari Kota Sampit menuju Mentaya Seberang,” ujar Rudianur, Jumat 4 Oktober 2024.
Menurut Rudianur, Legislator senior yang dipercaya 4 periode ini, pembangunan akses jalan diwilayah seberang Kota Sampit ini sangat penting untuk didahulukan sebelum membangun Jembatan Mentaya.
Karena hal ini berdasarkan kesimpulan masukan yang diterima dari sejumlah kepala desa (kades) yang menginginkan akses jalan yang lebih diprioritaskan bukan berarti mengesampingkan pembangunan jembatan dengan argumentasi berikut ini.
“Karena jika Jembatan Mentaya dibangun tanpa akses jalan yang layak dan memadai, maka perencanaan pembangunan tersebut dianggap gagal,” tegas Rudianur.
Lanjutnya, oleh karena itu pihaknya dari DPRD Kotawaringin Timur mendukung rencana pembangunan akses jalan yang lebih diprioritaskan.
Baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat, maupun jika diambil alih oleh pemerintah provinsi, agar pembangunan bisa lebih maksimal dengan anggaran provinsi atau dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Pembangunan akses jalan kita katakan penting, karena wilayah-wilayah yang terisolir di Mentaya Seberang, merupakan tempat tinggal banyak penduduk dan terdapat beberapa pesantren yang juga memerlukan akses jalan yang lebih baik,” bebernya.
“Terutama seperti Desa Ganepo, Dusun Remiling hingga perbatasan Seranau- Pulau Hanaut, di situ ada Desa Rawa Sari yang memang banyak penduduk terisolir,” terangnya.
Untuk diketahui bahwa saat ini Jalan Cempaka Mulia, baru sampai Desa Terantang, Kecamatan Seranau.
Ia berharap agar perencanaan pembangunan akses jalan tembus hingga Pulau Hanaut bahkan Pegatan dapat segera dilaksanakan dan dianggarkan dalam waktu dekat, demikian (*to).