SAMPIT. Laju pertumbuhan investasi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sangat pesat. Bahkan diklaim enam kali lebih cepat dibanding akselerasi pembangunan daerah. Akan tetapi, gencarnya investor yang didatangkan tak diimbangi dengan kesiapan daerah dengan menyiapkan infrastruktur memadai. Akibatnya, jalan pun kerap rusak karena kerap dilintasi angkutan berat perusahaan.
”Kita harus jujur mengakui. Pembangunan jalan kita tertinggal dibanding laju investasi. Faktor antisipasi infrastruktur terhadap investasi itu tertinggal. Kita gencar menarik investasi, tapi di satu sisi infrastruktur belum siap mengimbangi itu,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotim, Sutaman.
Sutaman tak membantah banyak kendaraan besar dengan muatan melebihi kapasitas kemampuan jalan hilir-mudik masuk ke jalan dalam kota menuju Pelabuhan Bagendang. Apabila dipaksakan melintasi jalan lingkar selatan, dikhawatirkan menimbulkan masalah baru karena rawan terjadi kecelakaan.
BACA JUGA : Anggota Komisi IV DPRD: Kotim Paling Tepat Jadi Ibu Kota Provinsi Kotawaringin
Sutaman menuturkan, Dinas Perhubungan Kotim telah melakukan pengawasan dan memasang rambu peringatan agar angkutan berat tidak masuk melintasi jalan dalam kota. Namun, kondisi saat ini membuat tidak ada pilihan, karena jalan khusus angkutan berat tersebut rusak parah.
”Dinas Perhubungan mengedepankan keselamatan. Kalau kondisi jalannya seperti itu, tentu harus punya solusi. Solusi terbaik adalah perbaiki ruas jalan lingkar selatan,” tutur Sutaman.
Sementara itu, pengusaha angkutan mengaku tak ada pilihan, sehingga terpaksa harus melintas dalam kota. Kondisi jalan lingkar tidak hanya sebatas rusak biasa, namun juga berbahaya bagi mereka yang membawa muatan.
Sebelumnya Jalan lingkar selatan akan segera ditangani secara konsorsium untuk perbaikannya dengan pihak ketiga, sebagaimana disampaikan ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Dadang H Syamsu.
Perbaikan itu hanya sekadar bisa difungsionalkan, sebab apabila menunggu pemerintah provinsi maka akan terlalu berlarut-larut.
“Hasil kesimpulan rapat dengar pendapat kami Senin (18 Januari 2021) kemaren, mendorong agar jalan lingkar selatan itu ditangani dan diperbaiki dengan kerjasama seluruh perusahaan perkebunan ataupun angkutan untuk memperbaiki sehingga bisa berfungsi optimal , tidak seperti sekarang rusak parah,”kata Dadang H Syamsu, Selasa, 20/01/2021.
Facebook Comments