Adanya langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin dibawah kepemimpinan Bupati H. Halikinnor dan Wakil Bupati Kotim Hj. Irawati melakukan sterilisasi jalan dalam kota, mendapat dukungan dan apresiasi Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rinie Anderson.
Menurut Rinie langkah sterilisasi jalan dalam kota terhadap angkuta berat oleh Pemkab Kotim sangat tepat.
“ Langkah Pemkab Kotim melakukan sterilisasi truk angkutan di jalan dalam kota sangat tepat dan kami mendukung hal itu,” katanya Senin 12 Arpil 2021.
BACA JUGA : Anggota DPRD Kotim ini, sebut PT. KMA Garap Kawasan Hutan Tanpa Ijin
Rinie menjelaskan truk angkutan yang memasuki jalan dalam banyak dikeluhkan masyarakat contohnya seperti angkutan CPO yang sering melintas didalam kota.
“ Ini jangan dibiarkan karena sangat berbahaya bagian pengguna jalan dalam kota lainnya, keselamatan masyarkat merupakan faktor yang sangat dijaga,” jelasnya.
Selain itu jalan dalam kota hanya mampu untuk kendaraan pribadi yang bebannya lebih ringan. Jalan dalam kota harus dijaga jangan sampai rusak karena truk angkutan bermuatan besar.
“ Bila truk-truk angkutan memasuki dan menggunakan jalan kota juga maka jalan dalam kota akan cepat hancur. Ini juga menjadi persoalan nantinya,” tambahnya.
Selama ini kata dia memang menjadi persoalan krusial yang dikeluhkan masyarakat karena aktivitas seperti CPO dan angkutan lain khusus melintas di dalam Kota Sampit.
“Kami mendukung langkah pemkab, karena memang sudah seharusnya jalan di dalam kota harus steril dari angkutan besar itu,” kata Rinie, Senin, 12 April 2021.
Rinie pun mengatakan selama ini jalan dalam Kota Sampit mengalami kerusakan parah karena dilindas angkutan berat. Kondisi itu sebenarnya karena jalan lingkar rusak parah.
“Jika nanti lingkar selatan sudah bisa difungsikan sangat layak truk yang masih masuk dalam kota dilakukan penindakan karena tidak ada lagi alasan lain, ini semua untuk kepentingan masyarakat pengguna jalan lainnya yang sudah cukup lama mengeluhkan aktivitas truk itu,” tukasnya.
Rinie sangat memaklumi keresahan pengguna jalan karena truk melewati jalur kota. Ia melihat sendiri betapa beresikonya jika berpapasan dengan truk angkutan yang besar bahkan bobornya diperkirakan hampir 20 ton tersebut.
“Saya pernah menemukan truk masuk kota ini bobot besar beroda 12. Jadi saya memahami bagaimana kenyamanan dan keamanan pengguna jalan itu terancam jika truk dibiarkan masuk kota secara bebas,” pungkasnya.
(Red)
Facebook Comments