Perjuangan RA Kartini Menghapus Perbedaan Gender

- Advertisement -

Semangat perjuangan RA Kartini menghapuskan perbedaan gender harus terus digaungkan oleh generasi selanjutnya.

Tidak terkecuali dunia politik.  Hal ini sudah dibuktikan Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rinie Anderson.

Rinie merupakan Ketua DPRD Kotim yang satu-satunya berasal dari kalangan perempuan, sebagai perwakilan dari kaum perempuan ini melihat persoalan yang masih harus diselesaikan di daerah ini yaitu kekerasan kepada anak dan perempuan. Hal ini kerap  terjadi berujung kepada proses dia aparat penegak hukum.

“Saya selalu soroti di Kotim ini adalah masih seringnya terdengar kasus kekerasan dalam rumah tangga, di mana yang jadi korban ini tentunya adalah perempuan dan anak,” kata Rinie, Rabu, 21 April 2021.

BACA JUGA : Operator Pelabuhan Dalam Kota Sampit Jangan Paksakan Diri Melayani Angkutan Berat

Maka dari itulah kedepannya bagaimana caranya agar kasus-kasus serupa  dengan korban anak-anak dan perempuan ini tidak terjadi lagi.

Rinie mengakui sering mendapatkan informasi kekerasan ini khususnya yang sudah sampai kepada proses secara hukum.

“Kita tidak tahu yang kasus tidak dilaporkan tentunya masih ada. Saya merasa miris dan prihatin atas perempuan yang jadi korban bahkan ada yang tersiksa secara fisik dan mentalnya,” tukas Rinie.

Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan perempuan bukanlah sebagai makhluk yang dipandang sebelah mata dan derajat yang  lebih rendah dari kaum pria.

Saat ini antara laki-laki dan perempuan dalam kesetaraan gender.  Seperti halnya di bidang politik  keterwakilan mewajibkan minimal ada 30 persen perempuan.

Artinya, kata dia negara sudah memberikan pengakuan kepada kaum perempuan sehingga tidak ada lagi yang menganggap perempuan hanya sebatas urusan dapur.

(Day/Red)

Facebook Comments

BACA JUGA   Dewan: Tampung Usulan Masyarakat Pasir Putih Saat Reses
- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News