Anggota Komisi IV DPRD Kotim, M Kurniawan Anwar mengatakan antren bahan bakar minyak (BBM) yang hingga memakan badan jalan mengganggu pengguna jalan lainnya.
Dia menuding, antrean itu disinyalir karena SPBU di perkotaan Sampit ini banyak didominasi oleh para pelangsir yang mengular di jalanan.
“Tentu ini sangat mengganggu dan membahayakan pengguna jalan lainnya. Jangan ada kepentingan bisnis, hak pengguna jalan terabaikan,” kata Kurniawan Anwar, Sabtu, 27 Februari 2021.
Menurutnya ini sudah menjadi masalah serius. Dia pun meminta petugas berwajib dan pihak terkait dapat menyelesai serta mengembalikan fungsi jalan sebagaimana mestinya.
“Banyak truk-truk besar parkir di pinggir badan jalan, sangat mengganggu arus lalu lintas. Tidak hanya itu, badan jalan juga dijadikan area parkir,” tegas Kurniawan.
Bahkan yang paling parah kata dia, lokasi yang jadi tempat parkir kendaraan antrean BBM itu menjadi kubangan dan bergelombang.
“Yang buat ironis itu juga, kendaraan itu tidak ada kontribusi kepada pajak kendaraan di Kotim ini,” tukasnya.
Kurniawan meminta agar persoalan ini jangan dibiarkan begitu saja tanpa adanya tindakan dari pihak berwenang, atau sampai menunggu ada korban.
“Jangan sampai timbul korban, baru dilakukan penanganan,” pungkasnya.
Facebook Comments