spot_img

Akuntabilitas Diragukan, Ketua DPD RI Akan Dalami Masalah Ini

- Advertisement -
Akuntabilitas diragukan, Ketua DPD RI akan dalami masalah polemik bisnis perusahaan patungan Gojek dan Tokopedia (GoTo), lewat Komite IV.

Informasinya bahwa Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, terusik dengan polemik bisnis perusahaan patungan Gojek dan Tokopedia (GoTo).

Selain tidak transparan, diragukan akuntabilitasnya, bisnis tersebut kental konflik kepentingan.

BACA JUGA   Sultan: Kades Harus Berpikir Out of the Box, Dorong Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

11Oleh karena itu, LaNyalla akan menugaskan Komite IV DPD RI untuk mendalami persoalan tersebut.

Hal itu disampaikan LaNyalla ketika menerima audiensi aktivis lintas profesi yang tergabung dalam Poros Peduli Indonesia (Populis) di kediaman Ketua DPD RI, Sabtu (28/5/2022).

“Kami di DPD RI akan mendalami kejanggalan dan potensi kerugian negara yang terjadi terkait bisnis tersebut. Kita akan lakukan FGD, kemudian rapat dengar pendapat dengan memanggil pihak terkait seperti OJK, Kementerian BUMN dan lainnya,” tegas LaNyalla.

BACA JUGA   Perubahan Tak Bisa Dikompromi, Harus Segera Dilakukan!

Polemik bisnis GoTo itu dijelaskan oleh salah satu aktivis Populis yang merupakan ekonom, Anthony Budiawan.

Menurutnya GoTo berpotensi merugikan karena nilai investasi Telkomsel di GoTo yang diperkirakan mencapai US$450 juta, atau setara dengan Rp 6,4 triliun, tidak menguntungkan.

“Anak perusahaan Telkom itu justru menanggung rugi sampai 50 persen dari total investasi yang dilakukannya, setelah harga saham GoTo anjlok sejak IPO,” jelas dia.

BACA JUGA   Inilah Tantangan Besar Indonesia Mewujudkan Sila ke-5 Pancasila

Anthony mengatakan, sekarang ini harga saham sudah rendah sementara tingkat kepercayaan perusahaan menurun. Di sisi lain pemegang saham sudah dapat untung dari jual sahamnya di bursa. Investor terakhir akan terbakar.

“Jadi setelah GoTo IPO pada April 2022, mereka perlu dana cash lagi, sehingga harus tarik dana baru. Sehingga seperti skema Ponzi, tarik dana baru yang tujuannya hanya untuk menutupi kerugian operasional,” tambah Anthony.

Belum lagi soal konflik kepentingan dalam bisnis itu. Pasalnya komisaris utama dari GoTo adalah saudara kandung dari Menteri BUMN.

BACA JUGA   Nono Sampono Intinya Dorong Peningkatan Kerja Sama Indonesia dan Bahrain

“BUMN memberikan modal kepada perusahaan milik saudaranya yang jumlahnya triliunan rupiah. Secara logika apa tidak terjadi konflik kepentingan?” katanya.

Anthony setuju DPD RI mendalami polemik bisnis GoTo itu untuk menyelamatkan keuangan negara.

“Setiap aksi korporasi BUMN pada emiten tertentu seharusnya berdasar pertimbangan bisnis dan berdampak baik bagi rakyat, juga bisa dipertanggungjawabkan,” tukas dia.

Selain Anthony Budiawan, aktivis Populis yang hadir adalah Koordinator Presidium Populis M. Sabilly, Hendi dan M. Hatta Taliwang. Sedangkan Ketua DPD RI didampingi Staf Khusus Ketua DPD RI, Sefdin Syaifudin dan Togar M Nero.(*)

Sumber: BIRO PERS, MEDIA, DAN INFORMASI LANYALLA
www.lanyallacenter.id.

BACA JUGA   LaNyalla: SBY Benar-benar Peduli Beri Bantuan untuk Pacitan
- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News