SAMPIT – || kalteng.indeksnews.com – Guna menekan atau mengatasi angka anak putus sekolah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) perlu adanya keseriusan pemerintah setempat. Walaupun di Kotim angka anak putus sekolah ini masih tergolong rendah.
Sebagaimana yang disampaikan Riskon Febiansyah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim periode 2024-2029 kepada media.
Legislator dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini mendorong pemerintah setempat agar segera menginplementasikan strategi efektif dalam mengurangi angka anak putus sekolah dimaksud.
Menurutnya, Pendidikan merupakan kunci utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing serta memegang peranan krusial dalam mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.
“Pendidikan memang peranan krusial dalam mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya, Sabtu 24 Agustus 2024.
Legislator ini menegaskan perlu adanya pendekatan secara menyeluruh untuk menurunkan angka anak putus sekolah ini yang mencakup peningkatan akses dan imprastruktur pendidikan serta penanganan issu ekonomi keluarga.
Lanjutnya, Kita harus menilai berbagai faktor yang menyebabkan anak-anak putus sekolah ini, seperti kondisi ekonomi keluarga, keterbatasan akses pendidikan dan faktor lingkungan sosial pada anak usia sekolah.
Legislator ini menyoroti dan berpandangan perlu adanya pembangunan sekolah di daerah terpencil serta perbaikan imprastruktur jalan untuk mempermudah akses ke sekolah.
Lantaran di banyak bagian Kalimantan Tengah ini akses ke sekolah masih sangat terbatas, terutama didaerah pedalaman.
Menyangkut aspek ekonomi keluarga, Riskon mendorong pemerintah untuk menyediakan program beasiswa dan bantuan keuangan melalui dana BOS, serta inisiatif sosial lainnya yang dapat mendukung keluarga berpenghasilan rendah.
“Bantuan keuangan sangat penting untuk meringankan beban biaya pendidikan guna memotivasi siswa agar tetap bisa melanjutkan pendidikan mereka,” ucapnya.
Riskon Febiansyah menekankan dipandang perlu adanya kempanya pendidikan guna meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan ini.
Untuk itu keterlibatan tokoh masyarakat dan pimpinan lokal dibutuhkan karena dinilai sangat penting dalam upaya advokasi pendidikan tersebut.
“Peran aktif tokoh masyarakat dan pimpinan lokal di Kabupaten Kotawaringin Timur ini sangat penting dan berpengaruh dalam upaya mempromusikan pentingnya pendidikan,” demikian tutup Riskon (*to).