JAKARTA – Barang Bukti seberat 11 Kg Sabu-sabu yang hilang di Surabaya, Jawa Timur, IPW desak Mabes Polri untuk mengusut dan membongkar Mafia penegak hukum diwilayah itu.
Sebagaimana yang disampaikan Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch melalui Rilisnya mengatakan bahwa Kasus hilangnya barang bukti 11 kg sabu di Surabaya, Jawa Timur perlu diusut Mabes Polri sampai tuntas.
Kapolri Jenderal Sigit perlu memerintahkan Kabareskrim untuk membentuk tim khusus dalam mengusutnya, agar diketahui secara persis barang bukti itu hilang di lingkungan kepolisian, kejaksaan atau dimana?.
Baca Juga: Oknum Ditresnarkoba Polda Kalteng Dilaporkan ke Propam Mabes Polri, Ini Kasusnya…
Ind Police Watch (IPW) melihat, kasus hilangnya barang bukti sabu sebanyak 11 kg itu menunjukkan adanya mafia pengutil barang bukti di lingkungan aparatur penegak hukum yang membuat barang bukti tidak aman, terutama jenis narkoba.
Tikus – tikus pengutilnya tidak boleh dibiarkan, ” ujar Neta dalam siaran persnya kepada wartawan, (06/04/2021) kemarin.
Lanjut Neta, Hilangnya barang bukti sabu 11 kg itu terungkap dalam sidang terhadap Agus Hariyanto, kurir narkoba asal Medan. Terkuaknya bahwa barang bukti sabu seberat 11 kg raib dalam persidangan ini mengejutkan banyak pihak.
Baca Juga : 54 Paket Sabu dan Badarnya Diamankan Satresnarkoba Polres Katingan
Dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan dari Kejari Surabaya, dinyatakan bahwa terdakwa Agus Hariyanto, pada Sabtu (05/09/2020) di Hotel Swiss Bell Medan, Sumatera Utara.
Bersama Riki Reinnaldo (tewas ditembak aparat) mendapat 35 bungkus sabu dalam kemasan teh asal China masing – masing seberat 1 kg dari bandar Saepudin (DPO) untuk dibawa ke Jakarta dan Surabaya,” ungkapnya.
Barang bukti sabu yang dimasukan dalam dua koper tersebut, oleh terdakwa sebanyak 15 bungkus (15 kg) diserahkan kepada pengedar di Jakarta.
Baca Juga: Polisi Tembak Mati Zakiah Aini yang Serang Mabes Polri, Ini Alasannya…
Namun petugas Satreskoba Polrestabes Surabaya yang telah memetakan keberadaannya, Senin (06/09/2020) terdakwa bersama dua rekannya yakni Nur Cholis (44) dan Riki Reinnnaldo (22) ditangkap di salah satu hotel di kawasan Sukomanunggal, Surabaya.
Karena berusaha melawan dan menyerang petugas menggunakan parang saat akan diamankan, kedua rekan terdakwa Nur Cholis (44) dan Riki Reinnaldo (22) diberi tindakan tegas dan tewas setelah dadanya diterjang timah panas.
Dari tangan ketiganya petugas menyita barang bukti sabu seberat 21 kg. Namun ternyata saat disidangkan barang bukti di pengadilan hanya 10 kg dan yang 11 kg lainnya raib entah kemana.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan dari Kejari Surabaya saat dikonfirmasi beberapa wartawan di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (05/04/2021) terkait jumlah barang bukti yang dihadirkan dalam sidang, menyatakan sesuai dalam dakwaan.
“Barang bukti yang kami terima sesuai dalam dakwaan, sebanyak 10 bungkus yang dimasukan dalam kemasan Teh China,” terang Suparlan.
Disinggung 11 kg sabu barang bukti yang raib tersebut, Suparlan mengaku mendapat limpahan sesuai dakwaan. IPW mendesak Kapolri agar memerintahkan Kabareskrim mengusut kasus hilangnya barang bukti ini.
Kasus ini tidak boleh dibiarkan. Tikus-tikus pengutil barang bukti harus diseret ke pengadilan. Jika tidak kasus narkoba akan terus berkembang biak di negeri ini karena oknum aparat penegak hukumnya menjadi tikus-tikus yang bermain di balik bisnis ilegal narkoba,” tegas Neta. [*to-54/net].
Facebook Comments