Beberapa Proyek Fisik 2022 Ternyata Ada Tidak Terlaksana

- Advertisement -
Beberapa proyek fisik di tahun 2022 ternyata ada yang tidak terlaksana. Sebagaimana yang disampaikan SP Lumban Gaol, Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim).

Menurut Lumban Gaol, meski tahun anggaran 2022 telah berlalu, namun masih menjadi perhatian pihaknya lantaran ada beberapa proyek fisik yang tidak terlaksana tersebut.

“Ada beberapa proyek fisik pada tahun anggaran 2022 tidak terlaksana yang disebabkan oleh banjir, yaitu beberapa tempat pembangunan ruang kelas baru di sekolah,” ujarnya, Rabu 1 Februari 2023.

BACA JUGA   Pemkab Kotim Harus Petakan Hutan untuk Dipertahankan

Lanjutnya, Hal itu bisa terjadi karena proyek tersebut dilelang sudah mendekati akhir tahun, sehingga pelaksanaanya tidak berani mengambil resiko, karena masih banjir.

“Itu yang sedang kami dorong melalui Dinas Pendidikan, agar segera membuat segala perencanaannya ke arah sana, tentu hal ini juga harus didukung oleh pemerintah daerah, karena tahun yang lalu hampir di semua SOPD mengalaminya, dan kami mengharapkan agar pemerintah daerah bisa memperhatikannya,” tegas anggota Komisi III yang membidangi urusan pendidikan ini.

Menurutnya, proyek pembangunan fisik di Kotawaringin Timur, seharusnya di lelang pada awal tahun, sehingga pengerjaannya tidak tergesa-gesa, dan kalaupun ada bencana seperti banjir, masih ada waktu menunggu air surut.

BACA JUGA   Penempatan Pejabat Fungsional Administrator Harus Sesuai dengan Keahliannya

“Kita harus memikirkan segala resiko yang mungkin terjadi, makanya kalau di akhir tahun terjadi banjir, habis sudah semua tidak bisa dikerjakan. Mau diundur juga tidak bisa karena masa anggaran akan habis, mau dipaksakan semakin tidak bisa karena kondisi alam yang tidak memungkinkan,” ucapnya.

Ia berharap, pemerintah mengingatkan semua SOPD tidak hanya Dinas Pendidikan untuk melakukan lelang lebih awal untuk setiap pembangunan fisik.

“Apalagi untuk pembangunan ruang kelas baru ini, sangat dibutuhkan sekolah karena banyak sekolah yang kekurangan ruang belajar sehingga pembelajaran yang diberikan kurang maksimal. Dan ini akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di daerah,” pungkasnya.

BACA JUGA   Dewan Menilai Kotim Memiliki Potensi Besar dalam Sektor Pertanian
- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News