Pria bejat pelaku pemerkosa anak pelajar SMPN berinisial DS 15 tahun di Wilayah Selatan Kotim sampai saat ini belum berhasil ditangkap.
Dan diduga pelaku pemerkosa masih gentayangan atau sudah berusaha untuk melarikan diri. Sebagaimana yang dikeluhkan kebanyakan warga.
Terutama ibu-ibu dan juga termasuk tokoh masyarakat diwilayah tersebut. Kebanyakan ibu-ibu saat ini mengkhawatirkan keselamatan anak-anaknya yang masih remaja putri bersekolah di SMPN tersebut.
Mereka mengkhawatirkan kejadian yang sama menimpa anak-anaknya, kalau pelaku (pria bejat) atau saksi kunci ini tidak segera ditangkap .
Banyak pihak yang kecewa, lantaran pelaku tindak pidana asusila diwilayah Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kotim ini belum juga berhasil ditangkap.
Padahal menurut banyak pihak saksi kunci yang diduga menjerumuskan korban atau menjual korban kepada pelaku sudah jelas identitasnya.
Menurut korban sepulang sekolah ia diajak temannya sekolahanya berinisial AS kesuatu tempat (TKP) setelah tiba di TKP ternyata pelaku sudah menunggu.
AS kemudian beralasan sebentar mencari sesuatu untuk meninggalkan korban dan pelaku berduaan ditempat yang sepi itu.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, setelah AS meninggalkan korban, dengan sigap pelaku mengambil sepeda korban untuk disembunyikan disemak-semak.
Kemudian Pelaku (pria bejat) ini menarik tangan korban (DS) masuk ke lorong kecil menuju gubuk yang ada ditengah kebun warga.
“Saya langsung dibaringkan dan pekaian saya satu persatu dilepas orang itu, lalu saya digituin,” ungkap korban, Senin 26 September 2022.
“Saya tidak berdaya melawan, saya takut dan diancam supaya jangan berteriak, waktu itu saya hanya pasrah saja lagi,” jelasnya.
“Selesai digituin orang itu pergi entah kemana, saya bingung ditinggal sendirian, jujur saya tidak kenal dengan orang itu,” tukasnya.
Sekedar untuk mengingat lupa bahwa peristiwa pemerkosaan tersebut terjadi pada Kamis 22 September 2022, disebuah gubuk dalam kebun warga yang jauh dari pemukiman, demikian.