Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Januari-Agustus 2022, sudah menangani 14 kejadian Karhutla dengan optimal.
“Kejadian karhutla sebanyak itu terjadi merata, dan hampir di seluruh kecamatan yang ada di Kota Palangka Raya, dengan luas lahan terbakar sebanyak 8,25 hektar,”ungkap Balap,Senin (15/8/2022).
Dikatakannya, selama kurang lebih 8 bulan per 9 Agustus 2022 yang lalu, karhutla terjadi di Kecamatan Pahandut, Jekan Raya dan Sebangau. Sedangkan di Kecamatan Bukit Batu dan Rakumpit belum terdeteksi adanya titik api ataupun karhutla.
Lebih lanjut Balap merincikan, untuk Kecamatan Pahandut ada 3 kejadian karhutla, yakni di Kelurahan Panarung sebanyak 1 kejadian dengan luas lahan terbakar sebesar 0,25 hektar.
Lalu di Kelurahan Tanjung Pinang dengan 2 kejadian dengan luas lahan yang terbakar sebanyak 2 hektar lahan.
Selanjutnya di Kecamatan Jekan Raya ada 9 kejadian karhutla. Mulai dari Kelurahan Bukit Tunggal dengan 6 kejadian dan lahan terbakar seluas 3,25 hektar.
Kemudian, Kelurahan Menteng dengan 1 kejadian dan 0,25 lahan terbakar, Kelurahan Palangka dengan 1 kejadian dan 0,25 hektar lahan terbakar serta Kelurahan Petuk Katimpung dengan 1 kejadian karhutla yang membakar 1 hektar lahan.
Sedangkan di Kecamatan Sebangau hanya ada 2 kejadian karhutla, yang terjadi di Kelurahan Kalampangan seluas 1 hektar dan Kelurahan Sabaru seluar 0,25 hektar.
“Totalnya lahan yang terbakar di Kecamatan Jekan Raya ada 4,75 hektar, Kecamatan Pahandut ada 2,25 hektar dan Kecamatan Sebangau ada 1,25 hektar,”beber Balap.
Ditambahkannya, kejadian karhutla sepanjang Januari-Agustus 2022 itu, tidak semerta-merta berlangsung setiap bulannya. Seperti Bulan Maret hingga Mei tercatat nol kasus.
Namun di bulan Juli ada peningkatan kejadian karhutla dimana dalam satu bulan ada 9 kejadian karhutla, dengan luas lahan terdampak sebanyak 4,75 hektar, semua kejadian bisa diatasi BPBD Kota Palangka Raya dengan maksimal.
