Debit air pada sejumlah kelurahan di Kota Palangka raya terus mengalami kenaikan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Palangka Raya melakukan pemantauan, Minggu (19/9/2021) pada pukul 02.00 dini hari.
“Sebagian rumah warga dan jalan permukiman sudah terendam air. Aktivitas warga mulai terganggu,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani.
Kenaikan debit air kata Emi, pada kawasan kelurahan yang dilanda banjir tersebut antara lain, Kelurahan Palangka mengalami kenaikan air setinggi 17 cm, Kelurahan Danau Tundai setinggi 10 cm, Kelurahan Tanjung Pinang setinggi 10 cm, Kelurahan Tumbang Rungan setinggi 10 cm, Kelurahan Pahandut setinggi 10 cm, dan Kelurahan Pahandut Seberang setinggi 20 cm.
“Berbeda dengan Kelurahan Bereng Bengkel, justru mengalami penurunan debit air setinggi 5 cm,” ungkapnya.
Kepala BPBD ini juga menyampaikan, walaupun sejumlah kelurahan yang dilanda banjir mengalami kenaikan debit air, namun rata-rata warga masih bertahan di rumahnya masing-masing.
Sementara, diakuinya bahwa penyaluran bantuan bahan pokok, masih belum dapat dibagi secara merata pada masing-masing kelurahan yang terdampak banjir. Namun kebutuhan mendesak saat ini adalah perlunya pengecekan kesehatan masyarakat yang terdampak banjir.
Emi juga menyebutkan, kawasan yang terdampak banjir di Kota Palangka Raya kini telah merambah hingga 17 kelurahan dari 4 kecamatan. Di Kecamatan Pahandut ada Kelurahan Pahandut, Langkai, Pahandut Seberang, Tumbang Rungan dan Tanjung Pinang.
Kemudian, Kecamatan Jekan Raya ada Kelurahan Bukit Tunggal, Palangka, dan Petuk Katimpun. Di Kelurahan Sabangau, ada Kelurahan Bereng Bengkel, Kameloh Baru, Danau Tundai dan Kalampangan.
Sedangkan untuk Kelurahan Bukit Baru, kelurahan yang terdampak antara lain Kelurahan Marang, Tangkiling, Tumbang Tahai, Banturung, dan Sei Gohong.
“Secara keseluruhan total kawasan yang terdampak banjir di Kota Palangka Raya mencakup 110 RT, 3.434 kepala keluarga dan 7.811 jiwa,” pungkas Emi.
Sumber: MC Kota Palangka Raya
Facebook Comments