Deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 yang digelar Majelis Sang Presiden menjadi sorotan public.
Deklarasi tesebut digelar telah menyisakan begitu banyak kejanggalan.
Bahkan, deklarasi yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Rabu (8/6/2022) itu juga sempat diwarnai ketegangan.
Sejumlah panitia sempat meminta bendera hitam bertuliskan kalimat Tauhid diturunkan dari panggung.
Bendera yang sering dikaitkan dengan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) itu sebelumnya terpasang berdampingan dengan Sangsaka Merah Putih.
Terkait hal ini, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya langsung ke lokasi acara usai menerima informasi terkait peristiwa deklarasi tersebut.
Belakangan, sejumlah pihak yang merasa namanya “dicatut” membantah terlibat dalam acara tersebut. Eks Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto menyebut dirinya tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut.
“Saya tidak mengetahui sama sekali acara tersebut, dan segala hal yang terkait dengannya,” ujar Ismail, Rabu (8/6/2022). Ismail menduga ada permainan dari fungsi intelijen dalam kegiatan deklarasi tersebut.
“Sangat mungkin (ada fungsi intelijen), ada pihak ketiga sedang bermain,” ujarnya.
Sedangkan, tim advokasi Front Persaudaraan Islam (FPI), Aziz Yanuar juga mengaku tidak mengetahui ada kegiatan tersebut. Aziz tidak mau berkomentar banyak.
Namun dia juga mempunyai kecurigaan yang sama dengan Ismail yakni adanya fungsi intelijen yang bermain dalam kegiatan tersebut.
“Kemungkinan besar demikian. Kita sama-sama tahu lah,” ungkapnya.
Diketahui, massa dari Majelis Sang Presiden menggelar deklarasi sebagai bentuk dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi Presiden RI periode 2024-2029 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).
Beberapa tokoh yang terlibat dalam deklarasi tersebut adalah, Habib Musallam Bin Muhammad (Eks FPI), Habib Syaref Abdullah Alhadad (Eks FPI), Ust. Zaenal Muttaqin (Eks Napiter).
Kemudian Ust. Ahmad Jaki (Eks FPI), Ust. H. Abdulah Gadir (Eks FPI), Usman Adnan (Eks HTI), dan Muhammad bin Anwar Marta (Eks FPI)
Sedangkan yang menjadi nara sumber media dalam konferensi pers acara deklarasi tersebut, adalah, Habib Alif Akbar Bin Abdurahman Al Yamani (Eks FPI).
Lalu Habib Ali Zainal Abidin Assegaf (Eks FPI), Ust. Wandi Supandi (Eks Napiter), Ust. Kartono (Eks Napiter), Ust Syahroni (Eks FPI), dan Zainal Abidin (Eks HTI)
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan acara itu digelar oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Damai.
Saat ini, jelas Ridwan, polisi tengah menyelidiki ada atau tidaknya izin kegiatan deklarasi tersebut.
“Terkait salah satu penyelenggara LSM Damai yang sedang kami kita lidik, apakah kegiatan itu berizin atau enggak. Kemudian terkait dengan bendera yang dimaksud sudah kami lakukan penyelidikan,” kata Ridwan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu malam.