DPRD Kotim meminta mesin cuci darah yang ada di RSUD dr. Murjani Sampit harus segera dioperasionalkan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Riskon Febiansyah, juru bicara daerah pemilihan (Dapil) I DPRD Kotim.
Hal ini sudah disampaikannya melalui paripurna hasil reses anggota DPRD Kotim kepada Bupati Kotim untuk ditindaklanjuti.
“Melalui rapat ini kami meminta pemerintah daerah agar bisa mencari solusi untuk mempercepat agar alat cuci darah tersebut bisa beroperasi,” kata Riskon Fabiansyah, Rabu, (29/09/2021).
Menurut Riskon, hasil pantauan saat reses beberapa waktu lalu, ada beberapa hal yang perlu disampaikan dalam rapat paripurna ini dengan harapan bisa menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah kedepannya.
Aspirasi masyarakat terkait dengan penambahan mesin cuci darah untuk meningkatkan pelayanan hemodialisa di RSUD dr Murjani, merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian serius mereka.
Layanan hemodialisa di RSUD dr Murjani Sampit dibuka sejak 2017 dengan jumlah mesin cuci darah yang dioperasikan sebanyak enam unit.
Seiring banyaknya pasien yang membutuhkan cuci darah, diharapkan ada penambahan mesin cuci darah agar pelayanan lebih optimal dan pasien tidak perlu pergi ke rumah sakit di luar daerah.
Berdasarkan aspirasi, banyak warga yang meminta percepatan operasional alat cuci darah di RSUD Murjani. Disebutkan bahwa masih ada 10 unit mesin cuci darah yang belum bisa difungsionalkan, padahal banyak warga yang berharap agar bisa melakukan cuci darah di rumah sakit ini.
Jika penambahan mesin cuci darah itu segera terwujud maka pasien yang ekonominya tidak mampu, tidak perlu dirujuk ke rumah sakit di luar daerah. Ini sangat membantu karena layanan cuci darah sangat urgen dan vital bagi pasien.
Tidak sedikit dari warga Kotawaringin Timur yang akhirnya harus menyerah dan kehilangan nyawa, karena terkendala biaya untuk akomodasi cuci darah keluar daerah, ini harus segera dicarikan solusinya agar bisa digunakan.
[*to-65].