SAMPIT – Sebanyak empat kasus pembunuhan sepanjang tahun 2022 ini yang belum terungkap siapa pelakunya.
Pihak aparat kepolisian dari Polres Kotawaringin Timur (Kotim) masih terus berupaya melakukan pengembangan dengan mengumpulkan keterangan dari para saksi dan informasi di lapangan untuk mengungkap kasus pembunuhan ini.
Sebagaimana yang disampaikan Kapolres Kotim AKBP Sarpani melalui Kasat Reskrim AKP Lajun Siado Rio Sianturi, Kamis 1 Desember 2022, dikutif dari radarsampit.com.
“Masih ada empat kasus dugaan pembunuhan yang belum terungkap tahun ini. Sementara masih kita lidik dan kita kembangkan. Semoga segera terungkap. Mohon doanya,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Minggu (13/2/2022) sekira pukul 03.30 warga di Jalan Pelita Barat, Kelurahan Mentawa Baru Hilir Kecamatan MB Ketapang menemukan sesosok mayat.
Setelah ditelusuri, korban diketahui bernama Hotma yang merupakan pegawai rumah sakit tersebut. Di bagian tubuhnya ditemukan sejumlah luka. Diduga korban meninggal akibat dibunuh.
Beberapa bulan kemudian seorang nelayan dari Desa Satiruk bernama Wahab ditemukan meninggal dunia di kelotok yang sedang mengapung di perairan Muara Sungai Mentaya.
Wahab adalah warga yang tinggal di Jalan Sapinang, Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotim, Ia juga diduga korban kasus pembunuhan.
Jenazahnya ditemukan nelayan, Sabtu (6/8/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. Hasil visum menyebutkan ditemukan luka bekas sayatan benda tajam di leher, dan perut korban yang meninggal.
Sementara itu seorang pengamen wanita bernama Lina alias Enjel (22), warga Jalan Aman Jaya, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Sampit.
Korban ditemukan tewas tersungkur pada Jumat pagi (30/8/2022) lalu, Pada jasat korban ditemukan banyak terdapat kejanggalan, seperti memar di bagian tubuhnya.
Dan terakhir, baru-baru ini korban diduga pembunuhan bernama Antoni ditemukan tewas pada Selasa (15/11/2022) di tengah kebun kelapa sawit di Kecamatan Telawang.
Diketahui dirinya seorang karyawan perkebunan kelapa sawit di wilayah itu sebagai seorang pemanen kebun sawit, demikian.
