SERUYAN. Kapolres Seruyan AKBP Bayu Wicaksono, S.H., S.I.K., M.Si bersama Kasat Binmas AKP Wawan Aryanan dan anggota Binmas melaksanakan kegiatan di Focus Grub Discussion (FGD) di Aula Pemda Kab. Seruyan, Selasa 12 Januari 2021 pukul 09.00.
Kegiatan Focus Grub Discussion (FGD) yang dilaksanakan di Auala Pemda Kantor Bupati Seruyan dengan peserta kegiatan terdiri dari, Pimpinan Perusahaan Kelapa Sawit, Forkopinda, Tomas, Toga, Toda, Asn, TNI, dan Anggota Binmas dengan jumlah (37 orang) di Kabupaten Seruyan.
Dalam Kegiatan Focus Grub Discussion (FGD) Ini Menampilkan Narsumber Dari Wakil Ketua DPRD Seruyan Bambang Yantoko, Bupati Seruyan Yulhaidir, Kapolres Seruyan AKBP Bayu Wicaksono, S.H., S.I.K., M.Si. Dan Juga Dihadiri Oleh Sekda Seruyan Drs.H. Djainuddin Noor, Pabung 1015-14 Kuala Pembuang Mayor.Inf Bambang Waluyo, yang mewakili Kajari Seruyan Kasi Intel Dewa P. Oka, S.H,Kadis Kesbangpolinmas Hartasima, Demang Kecamatan Seruyan Hilir-Seruyan Hilir Timur Ramses Tundan, Kabag Ops Polres Seruyan KOMPOL Guntur Tribawono, S.I.K, Kasat Intelkam Polres Seruyan Akp Masriwiyono S.H., M.H serta para undangan perwakilan dari perusahaan, kades dan Tomas.
Kapolres Seruyan AKBP Bayu Wicaksono, S.H., S.I.K., M.Si menjelaskan dimana Polres sudah memetakan permasalahan Konflik Sosial yang ada di masyarakat sekaligus menyelesaikan permasalahan seperti masyarakat dengan masyarakat,masyarakat dengan Pemerintah daerah, masalah masyarakat dengan perusahaan dan masalah perusahaan dengan pemda kab.seruyan. Diskusi Fokus Group Discussion ( FGD ) ini Tema : “Dapat Meredam Permasalahan Koflik Sosial dan Permasalahan Lahan, di Kab.Seruyan,” ucapnya.
Selanjutnya, Kapolres Seruyan AKBP Bayu Wicaksono, S.H., S.I.K., M.Si juga mengatakan bahwa Polri selaku alat penegak hukum, pelindung dan pengayom serta pelayan masyarakat senantiasa dituntut dapat menanggulangi setiap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya peran aktif kegiatan akselarasi dalam hal meningkatkan kebersamaan dan melakukan pembinaan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban di masyarakat dengan melaksanakan.
“ Kegiatan Fokus Group Discussion ( FGD ) untuk menggali permasalahan-permasalahan sosial di masyarakat yang belum diselesaikan oleh masyarakat yang berdampak kepada ganguan Kamtibmas dan dalam kasus tertentu dapat menjadi konflik sosial di Kabupaten Seruyan,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Punggawa terbaik polres Kasat Intelkam Polres Seruyan AKP Masriwiyono yang juga sebagai Tim Narasumber mengungkapakn dengan Focus Grub Discussion (FGD) ini dapat memecahkan permasalahan Konflik Sosial dengan mediasai dari masing-masing pihak memalui kerateria harus melaui tertulis, dan biodata agar dapat sesuai prosedur dan terarah dalam menyelesaikan permasalahan untuk dapat meredam, dan di tanggulangi sehingga meujud situasi kamtibmas di Kabupaten Seruyan.
“ Kegiatan FGD ini dilakukannya adalah untuk menyelesaikan masalah Kamtibmas yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Seruyan,” tambahnya.
Selain itu, Kasat Binmas Akp Wawan Aryana juga mengharapkan masyarakat khususnya dapat memahami dan mengerti pentingnya menjaga kerukunan antar masyarakat dan taat hukum agar lingkungan tetap kondusif dan terciptanya Sitkamtibmas yang aman dan tentram di lingkungannya.
“Masyarakat dapat memahami bahwa Kepolisian secara umum dan khususnya Sat Binmas Polres Seruyan adalah bagian dari masyarakat sehingga perlu adanya kerja sama dan peran serta masyarakat dalam menjaga kerukunan antar mayarakat dan Sitkamtibmas di wilayah masing-masing,” pungkasnya.
Di akhir acara di lanjutkan dengan penanda tanganan “Deklarasi Bersama Seruyan Bebas Konflik Tahun 2021 di Kab.Seruyan” yang di tanda Tangani oleh Tamu Undangan Pimpinaan Perusahaan Sawit,Forkopinda, Tomas, Toga, Toda, Asn, dan TNI.
Sedangkan kesimpulan FGD sebagai berikut : Pertama, seluruh peserta rapat sepakat penyelesaian konflik khususnya bidang agraria diselesaikan melalui jalur hukum dan atau mediasi; Kedua, peserta rapat menyepakati mekanisme penyelesaian sengketa/konflik bidang agraria yang diajukan Polres Seruyan dengan perbaikan; Ketiga, agar segera diberntuk tim terpadu penyelesaian konflik bidang agraria dengan unsur pemda, Polri/TNI, Kejaksaan dan lembaga adat; dan Keempat, agar segera dibuat SOP kerja dan mekanisme penyelesaian konflik bidang agraria sehingga proses mediasi jelas dan final.
(Joe-Red)
Facebook Comments