Diharapkan Guru Penggerak Role Model dan harus mengawal transformasi pendidikan. Karena itu, guru sebagai penggerak.
Dan harus mampu mengawal serta menggerakkan pendidikan. Terutama mampu mendorong berjalannya program pendidikan.
Demikian hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani, saat acara pengukuhan 30 guru penggerak di Kota Palangka Raya, Selasa (17/1/2023).
“Ada 30 guru penggerak yang terdiri dari 27 guru jenjang TK hingga SMP dan sebanyak tiga guru jenjang SMA dan SMK berhasil kita kukuhkan,” ujar Jayani, Selasa (17/1/2023).
“Semoga bisa menjadi guru penggerak yang menggerakan pendidikan di Kota Palangka Raya,” katanya.
Lanjutnya, dengan adanya guru penggerak jelas dia, maka setidaknya bisa mendorong sekaligus mengimplementasikan kurikulum merdeka bagi satuan pendidikan.
“Kepada 30 guru penggerak yang sudah mengikuti diklat selama kurang lebih setahun dan sudah resmi dikukuhkan, bisa segera menggerakan sekolah tempat bertugas,” pintanya.
“Agar bisa lebih maju dan menjadi lebih baik. Kami tunggu aksi nyata dan terobosan – terobosan dari guru – guru penggerak ini,” harapnya.
Dalam bagian yang sama Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalteng, I Ketut Sukajaya, menyampaikan, kepada guru – guru penggerak untuk mengimplementasikan ilmu yang telah di dapat dan dipelajari selama pelatihan.
Baik kepada peserta didik maupun kepada sesama guru. Termasuk bisa membagikan ilmunya kepada guru lintas sekolah di sekitar tempat mengajar.
“Berbagi ilmu sesama guru baik lintas forum maupun lintas sekolah sangatlah penting, agar sumber daya manusia guru di Kota Palangka Raya bisa sama sama bergerak maju,” paparnya.
Adapun pelaksanaan pengukuhan itu dilaksanakan Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya bersama Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di Aula BGP.
