Handoyo J Wibowo dari anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menyarankan harus adanya sosialisasi kepada seluruh sopir angkutan umum di Kotim.
Terutama kepada para Sopir truk CPO, sebab dirinya melihat sopir truk CPO yang melintas kebanyakan tidak memahami batas kecepatan dan kondisi kepadatan lalu lintas di wilayah ini.
Semestinya menurut Handoyo, jika sopir itu sadar maka tidak mungkin menjalankan kendaraannya ditengah kota dengan kecepatan tinggi. Pengawasan untuk sopir ini penting guna memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa darat lainnya.
“Apabila yang ditemukan membawa kendaraan dibawah pengaruh obat terlarang atau mabuk hendaknya langsung ditindak tegas karena itu hal yang tidak main-main,” kata Handoyo, Selasa 14 September 2021.
Selain itu penekanan terhadap para sopir juga harus ada, Ia mengatakan untuk kelayakan kendaraan itu juga penting. Dalam hal ini Kurniawan sampaikan sebagian kendaraan yang digunakan itu tidak memperhatikan kelayakan jalan, sehingga bisa menyebabkan kendala selama dalam perjalanan.
“Dari sejumlah kecelakaan lalulintas yang terjadi tentunya, banyak melibatkan angkutan truck CPO tersebut. Maka dari itu dia mengarahkan agar pengusaha angkutan tersebut diberikan pemahaman untuk merekrut para sopir dan pemilik truck lainnya,” demikian tutupnya.
[*to-65].
