Iin Handayani, S.H: Stop Bullying di Sekolah dan Unggahan di Akun Medsos

- Advertisement -
Iin Handayani, S.H, selaku kuasa hukum yang ditunjuk pihak sekolah,  dengan tegas meminta Stop Bullying di Sekolah dan stop untuk mengunggah video yang sempat viral terkait pemalakan dan bully di salah satu sekolah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)

Karena kasus bullying tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara pihak keluarga korban dengan pihak keluarga pelaku yang dipasilitasi oleh pihak sekolah dimaksud.

Informasi yang berhasil diperoleh media ini bahwa peristiwa pemalakan dan bully tersebut terjadi pada Rabu tanggal 6/12/2023, saat jam istirahat sewaktu ulangan semester siswa di sekolah tersebut.

BACA JUGA   FBN Sekarang Hadiri Sosialisasi Kesadaran Bela Negara di SMAN-2 Sampit
WhatsApp Image 2023 12 15 at 09.38.48
Kuasa Hukum Iin Handayani, S.H pakai jas yang ditunjuk pihak sekolah saat berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait tindak lanjut kasus Bullying dan lain-lain

Peristiwa pemalakan dan pembullyan tersebut sempat direkam oleh pelaku menggunakan Hp milik korban sendiri, karena siswa memang waktu itu membawa Hp ke sekolah.

Menurut Iin Handayani, S.H,  pasca kejadian tidak ada yang melapor, peristiwa tersebut baru diketahui pihak sekolah pada Rabu 6/12/2023 malam dari group WhatsApp.

Karena peristiwa Bullying ini sempat viral yang menimbulkan kesedihan dan keresahan dari pihak sekolah yang bersangkutan.

BACA JUGA   Kepsek Koruptor, Benar-Benar Kagetkan Disdik Kalteng
WhatsApp Image 2023 12 15 at 09.41.29
Iin Handayani, S.H, Kuasa Hukum yang ditunjuk pihak sekolah

Langkah cepat yang dilakukan pihak sekolah menelpon semua pihak, baik dari orang tua/wali siswa. baik itu dari korban maupun dari pihak pelaku untuk hadir di sekolah pada Kamis 7/12/2023.

“Alhamdulillah kasus ini bisa diselesaikan dengan cara damai dan kekeluargaan, walaupun sebelumnya pihak keluarga korban sangat marah dan keberatan, namun setelah mengetahui latar belakang pelaku dilingkungan keluarganya memprihatinkan akhirnya orang tua/wali siswa tersebut memaafkan korban,” ujar Iin, Jumat 15 Desember 2023.

Dengan pertimbangan satu orang siswa dipindahkan dari sekolah tersebut, supaya tidak mendapatkan peristiwa serupa lagi dilingkungannya. Kemudian dibuatlah pernyataan damai diantara mereka.

BACA JUGA   UNIP Berhasil Gelar Wisuda Perdana Setelah 29 Tahun Berstatus STIE

Selanjutnya Iin Handayani mengatakan bahwa anak yang melakukan pemalakan dan Bullying tersebut bisa dikatakan masuk anak dalam kategori inklusi  atau Pendidikan dengan Pendekatan Terbuka.

Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan Inklusi silahkan klik https://katadata.co.id/safrezi/berita/61ef9d1c39a09/inklusi-adalah-pendidikan-dengan-pendekatan-terbuka-ini-penjelasannya#google_vignette, baca dan simak penjelasannya.

Kuasa hukum yang berlatar belakang seorang jurnalis ini sangat menyesalkan masih ada pihak-pihak yang mengunggah Video peristiwa Bullying tersebut di akun media sosial 2 hari setelah adanya perda;maian tanpa ada konfirmasi ke pihak sekolah.

BACA JUGA   Pendidikan Terbaik adalah Tindakan, Bukan dengan Kata-Kata

“Saya tidak perlu menyebutkan akun yang mengunggah kembali peristiwa tersebut walaupun sudah di blur, kok malah ikut membully padahal mereka semua sudah dewasa jadinya tanpa memikirkan dampak negatif baik itu dari segi mental dan psikologis anak,” ulas Iin.

Lanjut Iin, karena walaupun anak ini salah toh mereka juga punya hak untuk mendapatkan perhatian, belajar dan perlindungan anak. Itu sudah jelas tertuang dalam UU perlindungan Anak.

“Saat mengekspos juga mereka tanpa konfirmasi ke pihak sekolah, bahkan ketika diundang pihak sekolah salah satu aqun tersebut malah melakukan pengancaman akan membuat part 2 nya, seakan-akan kebal hukum,” terang Iin.

“Padahal tanpa disadari ini sudah masuk ranah pelanggaran UU ITE dan UU perlindungan Anak. Orang tua/wali siswa serta pihak sekolah keberatan dengan kejadian ini hingga mengambil inisiatif untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kotim, untuk ditindaklanjuti,” demikian pungkas Iin Handayani. (Red).

BACA JUGA   SMANSA CUP 2022: Kompak Harus Tampilkan Budaya Nusantara
- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News