Kabupaten Katingan atau Kasongan saat ini mengalami kelangkaan BBM pertalite, sehingga mereka rela antri agar tidak kehabisan.
Informasinya kelangkaan BBM pertalite masih berlanjut hingga sekarang ini, dan unitknya kelangkaan BBM Pertalite ini merata terjadi di Kabupaten Katingan.
Pengguna kendaraan baik roda empat dan roda dua, mulai ramai mengantri di salah satu SPBU di Kota Kasongan mulai pukul 06.00 WIb-09.30 WIb setiap harinya.
Kemudian, dilanjutkan pukul 21.30 Wib- 24.00 Wib warga kembali mengantri BBM Pertalite. Bukan tanpa sebab, pasalnya diwaktu-waktu tersebut truk SPBU baru datang mengirimkan stok BBM.
Kejadian ini terjadi mulai semenjak pemerintah memutuskan harga pertamax naik mulai 1 April 2022, tapi tidak demikian untuk harga pertalite. Harga Pertalite masih dipatok sebesar Rp 7.650 per liter.
Semenjak itu, hampir seluruh SPBU di Kabupaten Katingan tiba-tiba stok Pertalite menjadi “langka”. Setiap pengguna pengendaraan yang masuk SPBU hanya disajikan Pertamax dan tulisan Pertalite kosong.
“Sudah cukup lama kelangkaan Pertalite, kalo mau ngisi ya harus antri pagi kalo enggak tengah malam nanti baru dapat. Mau beli Pertamax harganya lumayan, kalo kaya saya supir begini terasa sekali perbading harganya,” ungkap Udin salah satu sopir, dilansir dari InfoPublik.id, pada Senin 13 Juni 2022.
Hal serupa juga diungkapkan Selvia penjual makannya yang setiap harinya mengatarkan pesannya terpaksa menaikan tarif jasa titip ke palangganya. Kenaikan harga BBM pertalite sangat terasa.
“Gimana ya mas, biasanya kalo ngantar pesanan kita ambil jasa titip (Jastip) Rp.3.000-Rp.5000, sedangkan harga pertamax Rp. 12.500 Perliternya kalo dieceran tembu Rp. 15.000. Mau pakai pertalite sering kosong,” keluhnya.