KOTIM – ELPAIR, Kepala Desa (Kades) Tumbang Torung, Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, merasa keberatan terhadap tudingan yang menyudutkan dirinya, Senin (07/12/20).
Kepada media ini Kepala Desa ini menggunakan/menyampaikan hak jawab melaui suratnya tertanggal 7 Desember 2020 yang ditujukan kepada Redaksi Median Online Indeksnews.kalteng.com dengan judul Penggunaan Dana Desa Tumbang Torung Diduga Kuat Bermasalah, yang diterbitkan pada tanggal 5 Desember 2020 yang lalu.
Pada intinya Kepala Desa ini meminta untuk diterbitkan kembali berita itu untuk diklarifikasi guna membersihkan nama baiknya biar publik mengetahui fakta yang sesungguhnya dengan uraian jawaban sebagai berikut:
1. Pembangunan WC warga diduga tidak sesuai dengan dana yang dipergunakan, sampai saat ini belum juga selesai dikerjakan, warga hanya mendapat bantuan sebesar Rp.800.000,- (Delapan ratus ribu rupiah) per KK (Kepala Keluarga), sedangkan desa lain mendapatkan Rp.2.800.000,- (Dua juta delapan ratus ribu rupiah) per KK nya.
Jawaban Kepala Desa
Dugaan yang tercantum pada poin ini tidak benar, yang sebenarnya adalah kami sudah menyalurkan kepada masyarakat berupa barang/material senilai Rp.2.800.000,- (Dua juta delapan ratus ribu rupiah) tanda terima terlampir.
2. Pembangunan sumur bor juga diduga bermasalah sampai saat ini belum bisa dinikmati warga, sedangkan profil menggunakan profil bekas, tidak menggunakan profil baru.
Jawaban Kepala Desa
Sumur bor yang kami bangun ada 5 titik semuanya sudah selesai namun kami akui ada dua titik air sumur tersebut airnya kurang layak dipergunakan, lantaran pengurasan sumur tersebut belum maksimal, terkait profil yang kami pasang memang betul profil bekas karena tidak dianggarkan profil baru dalam APBDes.
3. Semenisasi jalan umum diduga kuat tidak sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) tidak sampai ke SMPN-8 Mentaya Hulu kurang lebih 50 meter tidak diselesaikan.
Jawaban Kepala Desa
Kami akui bahwa jalan tersebut memang belum sampai ke SMPN-8 Mentaya Hulu, lantaran dana yang dipergunakan sudah sesuai dengan target RAB yang ada dan sudah kami pertanggung jawabkan akhir tahun 2019.
4. Pengelolaan keuangan BUMDES juga diduga tidak jelas dan tidak transfaran, seperti pengelolaan air galon.
Jawaban Kepala Desa
Hasil usaha air galon sudah kami bukukan sendiri, lantaran pengurusnya mengundurkan diri, dan belum dibentuk pengurus baru, usaha tersebut masih jalan hingga saat ini, kalo kami dituding tidak transfaran kami keberatan, karena selama ini masyarakat tidak pernah menanyakan hal itu, jika mereka datang baik-baik menanyakan hal itu pastilah kami perlihatkan pembukuannya.
5. Serkel Desa, diduga dibuat tidak melibatkan persetujuan warga hanya mengatasnamakan Serkel desa, hasil yang diolah dan digesek dijual ke Sampit untuk kepentingan pribandi Kades sendiri.
Jawaban Kades
Masalah serkel itu memang milik pribadi bukan milik desa, dengan tujuan untuk membantu mempekerjakan warga.
6. Pembangunan Gedung Walet Desa, diduga tidak sesuai dengan nilai bangunan, hasilnyapun dinikmati oleh oknum Kades secara pribadi.
Jawaban Kades
Pembangunan Gedung wallet ini menurut kami sudah tidak masalah dan sudah kami pertanggung jawabkan pada tahun 2016 yang lalu, dan masalah hasilnya kurang lebih tiga tahun setengah sudah kami bukukan masuk asset desa, bukan masuk kantong pribadi seperti yang ditudingkan.
7. Jalan umum menuju pemakaman umum diseberang kampung/desa sampai saat ini belum dikerjakan yang rencananya menggunakan alat berat, padahal anggarannya menurut informasi sudah keluar.
Jawaban Kades
Jalan tersebut sudah kami kerjakan bukti terlampir.
8. Penyaluran bantuan dana covid-19 diduga kuat juga diselewengkan, lantaran selama ini Desa Tumbang Torung hanya pernah menerima sekali saja, itupun penyalurannya hanya sebagian saja yang menerima bantuan.
Jawaban Kades
Penyaluran bantuan dana Covid-19 sudah kami kami salurkan sebanyak 3 tahapan, tidak benar kalo hanya disalurkan satu kali, bukti terlampir.
Demikian isi Hak jawab Kades Tumbang Torung yang merupakan klarifikasi dari pemberitaan yang menurutnya mencemarkan nama baik dirinya yang perlu diklarifikasi, agar publik mengetahui fakta yang sesungguhnya.
Terkait tudingan bahwa dirinya mengatakan “Silahkan kalian lapor dengan wartawan ataukah LSM, paling-paling saya kasih amplop sudah selesai urusannya,” itu menurut Kades ini,” Tudingan itu sama sekali tidak benar, pada intinya menurut menurut saya tidak dendam dengan oknum yang menuding demikian itu, wajar saja kalo warga itu mengeritik demi kebaikan bersama,” jelas Kades ini melalui Hand phone kepada wartawan ini 07 Desember 2020 sore.
[*to-65].
BERITA TERKAIT: Penggunaan Dana Desa Tumbang Torung Diduga Kuat Bermasalah
Facebook Comments