Ketua DPD RI Benar-benar Desak Kedubes Inggris Minta Maaf Karena Ini

- Advertisement -
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, benar-benar mendesak Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk minta maaf.

Lantaran Pengibaran bendera pelangi yang merupakan simbol Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang dilakukan Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia memantik reaksi Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

“Saya mendesak Kedutaan Besar Inggris meminta maaf dan tidak mengulangi pengibaran bendera pelangi yang merupakan simbol LGBT itu, serta diharapkan turut serta mewujudkan situasi yang kondusif,” tegas LaNyalla di sela kunjungan kerjanya ke Jawa Timur, Senin 23 Mei 2022.

BACA JUGA   LaNyalla: Minta Pemerintah Harus Lindungi Petani Tebu dengan Regulasi

Menurut LaNyalla, Kedutaan Besar Inggris tak menghargai kultur Indonesia. Senator asal Jawa Timur itu meminta Kedutaan Besar Inggris menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia.

LaNyalla sangat menyayangkan hal itu. Sebab, LGBT merupakan sesuatu yang ilegal di Indonesia.

“Pengibaran bendera simbol LGBT itu bentuk tak hormat Kedutaan Besar Inggris terhadap ranah ketimuran, tradisi, adat budaya serta agama yang dianut mayoritas bangsa Indonesia,” katanya.

BACA JUGA   Filep Wamafma Imbau Semua Pihak Harus Jaga Kelestarian Laut

Menurut LaNyalla, pengibaran bendera tersebut telah menuai kontroversi dan berpotensi menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Untuk itu, LaNyalla meminta Kedutaan Besar Inggris menghormati kondisi Indonesia yang tidak menerima sepenuhnya perilaku LGBT.

“Kedutaan Besar Inggris tidak semestinya masuk pada ranah tersebut dan menghormati keyakinan masyarakat Indonesia yang menilai LGBT tak sejalan dengan norma apapun di negeri ini,” ujar LaNyalla.

BACA JUGA   LaNyalla Terima Mandat untuk Kembalikan UUD 1945 Hasil Proklamasi RI

Sebelumnya, Kedutaan Besar Inggris untuk RI sempat mengibarkan bendera LGBT dengan dalih memperingati hari anti-homofobia pada 17 Mei.

Namun, bendera pelangi itu sudah dicopot dan diganti dengan bendera Ukraina.

Meski telah diganti, polemik pengibaran bendera LGBT di Kedutaan Besar Inggris untuk RI tak begitu saja tutup buku.

Desakan agar pihak Kedutaan Besar Inggris menjelaskan maksud dan tujuan pengibarannya tetap menggema.

Sebab, LGBT bertolak belakang dengan norma dan budaya Indonesia.

 

BACA JUGA   Jabatan KPU Berakhir Saat Tahapan Pemilu 2024, Harus Diperpanjang
- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News