Komisi II DPRD Kotim Dorong Program Reboisasi

- Advertisement -
Sekretaris Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Juliansyah mendorong agar ada upaya penyelamatan terhadap sisa hutan yang ada melalui program reboisasi.

Menurutnya hal tersebut dalam rangka mencegah bencana di masa mendatang, seperti banjir yang akan merendam pemukiman penduduk di sejumlah daerah di Kotim.

“Salah satu penyebab banjir saat ini, karena memang terjadi kerusakan alam yang begitu masif. Sehingga banjir yang merendam pemukiman di daerah warga ini tidak lain karena faktor kesengajaan,” kata Juliansyah, Minggu, 5 September 2011

BACA JUGA   Gaji Guru itu Harus Dibayar, Jangan Disepelekan
Komisi IV DPRD Kotim Desak Perbaikan Lampu Merah di Sampit

Juliansyah mendorong agar pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi agar melakukan penghijauan kembali. Lahan ataupun hutan yang kritis ini diarahkan untuk dilakukan penanaman kembali.

Program itu tentunya harus difasilitasi dan didukung oleh pemerintah daerah dengan maksimal. Misalkan diprogramkan penanaman seribu hektare untuk karet, jelutung, sengon, ataupun tanaman kayu lainnya, dan itu  fungsinya menyamai hutan primer sebelumnya.

Apabila program reboisasi maupun rehabilitasi itu tidak dilaksanakan mulai sekarang, maka tidak menutup kemungkinan nantinya bahaya banjir mengancam dan mengintai kawasan hulu ataupun daerah lainnya.

BACA JUGA   Pemkab Kotim Diminta Serius Berantas Peredaran Miras illegal
Anggota Komisi II DPRD Kotim Dorong Pemerintah Alokasikan Anggaran Sektor Perikanan

Menurut nya, yang harus dipikirkan ini adalah untuk jangka panjang yakni 10- 20 tahun kedepan. Kalau tidak diperbaiki kerusakan itu, maka akan memicu bencana yang akan menakutkan bagi anak cucu kita di masa mendatang.

Juliansyah enggan membahas kerusakan itu terlalu jauh. Bahkan dirinya mengakui kerusakan alam ini juga akibat pembukaan hutan, sebagai daerah resapan dan penyangga air hujan itu sendiri, secara sporadis tanpa mempertimbangkan aspek ekologis dan lingkungan di masa mendatang.

[*to-65]

- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News