Kasus korban bunuh diri selama tahun 2022 di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) meningkat. Baru-baru ini satu korban lagi mengakhiri hidupnya di tali gantungan.
Sampai hari ini tercatat sudah 6 kasus korban bunuh diri, cara nekat yang diambil korban untuk mengakhiri hidupnya, dengan motif diduga putus asa lantaran himpitan ekonomi, sakit hati karena di PHK dan tidak tahan menahan sakit yang dideritanya.
Kali ini HENGKY FIRMANSYAH Bin FAHRI RUDI (29) warga Kelurahan Samba Kahayan, RT 007, Kecamatan Katingan Tengah, kasus korban ke 6 bunuh diri pada Senin 18 April 2022, Skj.17.30 WIB bertempat di dalam barak yang ditempatinya.
Kronologis singkat setelah kejadian:
Karena satu hari korban tidak kelihatan keluar rumah, pihak keluarga mengecek keberadaan korban di barak tempat tinggalnya. Setibanya di TKP pintu barak yang ditempati korban terkunci rapat dari dalam.
Pihak keluarga berusaha masuk dengan mencongkel jendela barak itu, setelah masuk betapa kagetnya mereka melihat Henky tergantung dengan seutas tali yang menjerat leher korban.
Melihat kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi, salah satu pihak keluarga korban melaporkan kejadian itu kepihak polsek setempat.
Tindakan yang dilakukan polisi, setelah mendapat laporan turun ke TKP, Korban langsung di evakuasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan visum.
Menurut Kapolsek Katingan Tengah IPTU AFFAN EFENSI BATUBARA, berdasarkan hasil visum tidak ditemukan bekas kekerasan ditubuh korban, kejadian itu dipastikan murni bunuh diri, dan akhirnya korban diserahkan ke keluarga untuk dikebumikan.
Kronologis singkat sebelum kejadian:
Korban dimasa hidupnya sering mencoba bunuh diri dengan menggunakan benda tajam bahkan meyayat tubuhnya. Hal itu di lakukan korban setelah minum minuman keras.
Sebelum aksi nekat ini ia lakukan, korban sempat mengirim pesan singkat SMS kepada istrinya yang bekerja di Desa Hampalit, Kereng Pangi, Kecamatan Katingan Hilir, korban ingin mati biar dikubur besok pagi.
Sampai berita ini kami naikan polisi masih mendalami motif korban melakukan hal senekat ini untuk mengakhiri hidupnya, dugaan sementara dari keterangan yang berhasil diperoleh.
Bahwa Motif korban nekat melakukan bunuh diri karena korban pengangguran tidak memiliki pekerja, dan lantaran himpitan ekonomi dimasa pandemi covid-19 selama ini.
[Aji]