Krematorium Perkumpulan Sosial Bakti di di kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit dibangun dengan dana gotong royong.
Sebagaimana yang disampaikan SP Lumban Gaol Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim). “Ceritanya krematorium ini sebenarnya awalnya menggunakan dana aspirasi saya Rp200 juta,” katanya.
Dia mengisahkan berdirinya bangunan itu saat menghadiri peresmian bersama Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor beserta jajarannya, Jumat 16 Juni 2023.
Bangunan ini sudah puluhan tahun direncanakan oleh ketua yayasan, namun tak kunjung direalisasikan karena terkendala dana. Tahun 2021, dana aspirasi itu masuk dengan tekad mendirikan fondasinya.
“Kita bangun fondasinya dulu sambil menunggu dana berikutnya. Karena ini sudah tertunda-tunda,” ujarnya.
Lanjutnya, Pembangunan krematorium dimulai April 2021. Tak berselang lama, donatur mulai berdatangan. Mereka melihat kesungguhan pembangunan krematorium ketika fondasi itu berdiri.
Setelah 4 bulan pembangunan fondasi berjalan hingga berdirinya krematorium, donatur yang berasal dari pengusaha-pengusaha tionghoa mengumpulkan dana mencapai Rp1,6 miliar.
“Terpancinglah pengusaha-pengusaha tionghoa ini dengan komitmen harus kita selesaikan bangunannya. Dana pemerintah hanya memancing ternyata bersambut gayung juga akhirnya,” tandasnya.
Ketua Yayasan Perkumpulan Sosial Bakti Budiman menjelaskan, bangunan ini dilengkapi dengan mesin kremasi dari Australia. Mesin itu membutuhkan bahan bakar solar 150 liter selama 3 jam.
Mesin tidak menimbulkan asap sehingga tidak terdeteksi ada aktivitas kremasi saat dijalankan.
“Dengan suhu 800 derajat hanya dalam 3 jam proses kremasi selesai. Sehingga 4 jam dari waktu mulai kremasi, abu sudah dingin. Keluarga bisa mengambil,” kata Budiman atau yang kerap disapa Koteng. [Red].