Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah mendesak masyarakat dunia untuk memastikan kudeta hari Senin di Myanmar gagal.
Pembalikan pemilu “tidak dapat diterima”, katanya, dan para pemimpin kudeta Myanmar harus dibuat untuk memahami bahwa ini bukanlah cara untuk memerintah negara.
Dewan Keamanan PBB sedang membahas kemungkinan pernyataan, tetapi China diperkirakan akan memblokir segala bentuk kata-kata yang mengutuk kudeta tersebut.
Pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi ditahan militer Myanmar ketika tentara merebut kekuasaan.
Polisi di Myanmar – juga dikenal sebagai Burma – kemudian mengajukan beberapa tuntutan terhadap Suu Kyi, yang telah ditahan hingga 15 Februari.
Baik Suu Kyi maupun Presiden Myanmar Win Myint yang digulingkan tidak terdengar kabarnya sejak pengambilalihan tersebut.
Kudeta Myanmar, yang dipimpin oleh panglima angkatan bersenjata Min Aung Hylaing, telah menyebabkan pemasangan 11 anggota junta.
Militer, yang telah mengumumkan keadaan darurat selama setahun, berusaha untuk membenarkan tindakannya dengan menuduh kecurangan dalam pemilihan umum November lalu, yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi.
Ada laporan bahwa militer telah memerintahkan agar Facebook diblokir, dengan alasan bahwa platform media sosial itu “mengganggu pemulihan stabilitas”. Pada hari Kamis pengguna mengatakan mereka tidak dapat mengaksesnya. Halaman Facebook yang disiapkan untuk mengoordinasikan oposisi terhadap kudeta telah mendapatkan puluhan ribu suka.
‘Benar-benar tidak bisa diterima’
Sekretaris Jenderal PBB menyerukan agar tatanan konstitusional dibentuk kembali di Myanmar. Ia berharap akan ada persatuan di Dewan Keamanan tentang masalah tersebut. “Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memobilisasi semua aktor kunci dari komunitas internasional untuk memberikan tekanan yang cukup pada Myanmar untuk memastikan kudeta ini gagal,” katanya.
“Benar-benar tidak dapat diterima untuk membalikkan hasil pemilu dan keinginan rakyat. “Saya berharap akan memungkinkan untuk membuat militer di Myanmar mengerti bahwa ini bukan cara untuk memerintah negara dan ini bukan cara untuk bergerak maju.”
Negara-negara Barat telah mengutuk kudeta itu tanpa syarat, tetapi upaya Dewan Keamanan untuk mencapai posisi bersama gagal karena China tidak setuju. China adalah satu dari lima anggota tetap dengan hak veto di dewan tersebut. Beijing telah lama berperan untuk melindungi negara dari pengawasan internasional, dan telah memperingatkan sejak kudeta bahwa sanksi atau tekanan internasional hanya akan memperburuk keadaan. Bersama Rusia, mereka telah berulang kali melindungi Myanmar dari kritik di PBB atas tindakan keras militer terhadap populasi minoritas Muslim Rohingya.
Keberadaan Suu Kyi tidak jelas
Dilaporkan bahwa pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi ditahan di kediamannya di ibu kota, Nay Pyi Taw. Dia menghadapi dakwaan yang termasuk melanggar undang-undang impor dan ekspor, dan kepemilikan perangkat komunikasi yang melanggar hukum. Tuduhan tersebut dimuat dalam dokumen polisi – disebut Laporan Awal Pertama – yang diajukan ke pengadilan.
Dia ditahan “untuk menanyai saksi, meminta bukti dan mencari penasihat hukum setelah menanyai terdakwa”, kata dokumen itu. Presiden Win Myint dituduh, berdasarkan Undang-Undang Penanggulangan Bencana Nasional, bertemu dengan pendukung dalam iring-iringan 220 kendaraan selama kampanye pemilihan yang melanggar pembatasan Covid.
Ini Propil Aung San Suu Kyi
- Menjadi terkenal di dunia internasional pada 1990-an saat ia berkampanye untuk memulihkan demokrasi di Myanmar selama beberapa dekade kediktatoran militer ·
- Menghabiskan hampir 15 tahun dalam penahanan antara 1989 dan 2010 setelah mengorganisir demonstrasi yang menyerukan reformasi demokrasi yang damai dan pemilihan umum yang bebas
- Mendapat Penghargaan Nobel Perdamaian saat menjalani tahanan rumah pada tahun 1991 ·
- Memimpin partai NLD-nya meraih kemenangan dalam pemilihan umum pertama yang diperebutkan secara terbuka di Myanmar dalam 25 tahun pada 2015 ·
- Reputasi ternoda oleh kegagalan untuk mengutuk kampanye militer yang membuat lebih dari setengah juta warga sipil dari minoritas Muslim Rohingya mencari perlindungan di Bangladesh
Aktivis menyerukan pembangkangan sipil
Sejauh ini hanya ada sedikit tanda-tanda protes besar di Myanmar. Pada Selasa dan Rabu malam, pengemudi membunyikan klakson mereka di kota utama, Yangon (juga dikenal sebagai Rangoon), dan penduduk menggedor panci masak.
Negara itu tampak tenang setelah kudeta, dengan pasukan berpatroli dan jam malam diberlakukan. Namun, rumah sakit telah melihat protes.
Banyak petugas medis telah berhenti bekerja, atau melanjutkan sambil mengenakan simbol pembangkangan untuk menentang penindasan demokrasi berumur pendek di Myanmar.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka mendorong pembebasan Suu Kyi. Mereka mengenakan pita merah atau hitam untuk menandakan perlawanan, dan telah digambarkan memberi hormat tiga jari yang akrab dari film Hunger Games dan digunakan oleh para demonstran tahun lalu di Thailand.
Secara online, banyak yang mengubah gambar profil media sosial mereka menjadi warna merah, untuk mendukung pesta Suu Kyi.
Facebook Comments