Lantaran menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, rencana akan direlokasi.
Tidak hannya Desa ini saja yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya desa lain di Kotim juga direncanakan untuk direlokasi.
Sebagaimana yang disampaikan Rihel, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Secara keseluruhan akan direlokasi, tetapi bertahap, tingga menunggu data dari setiap desa yang sering terdampak,” ujar Rihel Selasa, 25 Oktober 2022.
“Tahap awal mungkin Desa Hanjalipan terlebih dahulu, itupun fasilitas umumnya saja dulu yang direlokasi, karena kalau merelokasi semua, tentu perlu biaya besar,” kata Rihel.
Lanjutnya, relokasi ini dilakukan lantaran kondisi yang mendesak karena banjir telah merendam sekolah, pustu, poskesdes dan tempat ibadah.
Bahkan kondisi ini terjadi hampir di semua desa yang mengalami bencana banjir di Kotim.
“Yang pastinya di utamakan yang direlokasi ini penduduk yang berada di bantaran sungai yang saat ini selalu mengalami banjir dan cenderung semakin parah atau semakin tinggi hingga menenggelamkan rumah warga,” tegasnya.
Selain Desa Hanjalipan, lokasi ke dua terparah berada di Kelurahan Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu. Serta sejumlah desa yang berada di bawahnya.
“Di sana banjirnya juga parah, masuk rumah warga juga. Apalagi kalau Kelurahan Kuayan banjirnya tinggi, artinya desa-desa di bawahnya sudah pasti terendam semua seperti Tanjung Jariangau dan lainnya,” bebernya.
Mantan Kepala Satpol PP ini berharap warga bersedia mengikuti solusi yang diberikan pemerintah.
Pemkab Kotim katanya sudah menyiapkan lahan 2 hektar untuk relokasi pasilitas umum Desa Hanjalipan.
Hal ini dinilai merupakan jalan satu-satunya. Pencegahan banjir didaerah rendah ini tidak dapat dilakukan lantaran sudah faktor alam.
Dian mengimbau agar warga yang terdampak banjir agar selalu warpada, termasuk waspada dari ancaman binatang buas seperti ular, buaya dan lain-lain, demikian.