Dana Pokir (Pokok Pikiran) DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) bisa dipergunakan dalam Program Prioritas Pembangunan yang tidak terdanai pada APBD.
Sebagaimana yang disampaikan SP Lumban Gaol, Angota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Komisi III Kotawaringin Timur dari daerah pemilihan daerah (Dapil) I,
Legislator ini mengungkapkan program pembangunan yang prioritas khususnya di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang (MBK) yang tidak terdanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bisa menggunakan dana pokok-pokok pikiran (Pokir) anggota dewan.
“Jadi ini Musrenbang tingkat kecamatan, sebelumnya saya sudah menghadiri musrenbang tingkat kelurahan. Komitmen kami khususnya saya dari Dapil I Ketapang, tentu akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperjuangkan apa yang menjadi prioritas di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang (MBK),” katanya, Senin 16 Januari 2023.
Lanjutnya, ketika program itu prioritas yang diusulkan oleh kecamatan tersebut tidak terdanai sampai musrenbang tingkat Kabupaten Kotim. Maka ia dan kawan-kawan yang berasal dari dapil tersebut akan tetap memperjuangkan melalui dana pokir.
“Diketahui anggota DPRD memiliki dana parkir Rp2 miliar setiap anggota. Dan jumlah anggota dari Dapil I itu ada 10 orang. Jadi ada Rp20 miliar untuk dana pokir yang dimiliki,” sebutnya.
Lanjutnya, dengan jumlah dana pokir tersebut setidaknya bisa membiayai usulan program prioritas kelurahan dan desa yang belum terdanai. Berdasarkan hasil musrenbang, usulan program yang paling prioritas adalah pembangunan infrastruktur.
Komitmen itu dilakukan karena ia menilai MBK merupakan wajah dari Kotim. Lantaran letaknya yang berada di ibukota. Sehingga pembangunan infrastruktur yang baik harus diutamakan.
“Usulan prioritas di Ketapang masih banyak tentang infrastruktur jalan. MBK ini wajah dari Kotim, berada di ibukota Kotim. Namun masih banyak jalan dan gang-gang yang kondisinya memprihatinkan. Makanya saya minta ke kecamatan untuk membuat rencana tata kotanya,
khususnya di wilayah yang belum ada jalan tapi sudah ada rencana pembukaan. Ini program kita, jangan sampai Masyarakat membangun rumah namun tidak tertata dan jalan sangat sempit. Ini bertujuan agar wilayah ini terlihat rapi,” pungkasnya.