Salah satu manfaat kelapa sawit yang paling unggul yaitu penggunaan minyak kelapa sawit untuk menggoreng makanan. Namun selain memiliki manfaat, minyak kelapa sawit juga memiliki risiko terhadap kesehatan yang perlu Anda ketahui.
Minyak kelapa sawit adalah minyak sayur (nabati) yang mengandung lemak jenuh dan tak jenuh, vitamin E, beta-karoten, serta diduga memiliki efek antioksidan.
Sebenarnya manfaat kelapa sawit tidak hanya bisa dijadikan minyak, tapi bisa juga dijadikan bahan kosmetik, sabun, pasta gigi, lilin, pelumas, dan tinta.
Manfaat Minyak Kelapa Sawit
Ada berbagai manfaat kelapa sawit, terutama minyak kelapa sawit, namun sebagian masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Berikut adalah sebagian dari manfaat kelapa sawit untuk kesehatan:
Mengatasi kekurangan vitamin A
Menurut beberapa penelitian, menambahkan minyak kelapa sawit ke dalam makanan anak-anak dan ibu hamil dapat mengurangi risiko kekurangan vitamin A.
Namun berikan dalam takaran tertentu, yaitu 2 sendok makan per hari untuk anak-anak berusia kurang dari 5 tahun, 3 sendok makan per hari untuk orang dewasa dan anak-anak berusia di atas 5 tahun, dan 4 sendok makan per hari untuk wanita hamil.
Perlindungan otak
Dalam sebuah studi, peneliti menemukan bahwa minyak sawit mengandung tocotrienol, yaitu jenis vitamin E dengan antioksidan yang kuat sebagai pendukung kesehatan otak. Tocotrienol sangat bermanfaat dalam melindungi otak dari lemak tak jenuh ganda dan demensia, mengurangi risiko stroke, serta mencegah pertumbuhan tumor otak.
Memahami Bahaya Minyak Kelapa Sawit
Meski banyak manfaat kelapa sawit dari minyaknya yang sudah diolah, tapi minyak sawit juga sering kali diduga menjadi biang kerok naiknya kadar kolesterol dalam darah, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Hal tersebut karena minyak sawit sangat berkaitan dengan lemak jenuh yang tinggi. Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Terlalu banyak kolesterol jahat LDL dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri. Akibatnya, aliran darah ke jantung dan otak terhambat, hingga akhirnya meningkatkan risiko penyakit stroke dan jantung.
Menurut salah satu penelitian, peningkatan konsumsi minyak kelapa sawit di negara-negara berkembang ada hubungannya dengan tingkat kematian akibat penyakit jantung koroner.
Selain itu, studi lain mengungkapkan bahwa mengganti minyak kelapa sawit dengan minyak sayur polyunsaturated nonhydrogenated, diduga bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk menghindari atau membatasi pemakaian dan konsumsi sumber lemak dari minyak sawit. Dianjurkan agar hanya sekitar 7% lemak jenuh dari total kalori harian yang boleh masuk ke dalam tubuh, atau kurang dari 14 gram lemak jenuh tiap 2.000 kalori per hari.
Ada beragam manfaat kelapa sawit yang dapat mendukung kesehatan tubuh. Meski demikian, penggunaan minyak sawit perlu dibatasi karena juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bila dikonsumsi berlebihan.
Facebook Comments