SAMPIT – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kotim yakni Suprianti Rambat dan M Arsyad, mencanangkan program pendidikan bebas uang komite bagi siswa disekolah.
Informasi yang berhasil diperoleh wartawan Indeksnews.kalteng.com bahwa Pasangan calon ini memperhatikan memperhatikan betul kondisi ekonomi orang tua siswa terkait biaya pendidikan.
Menurut Pasangan Calon No 2 Sampai saat ini masih banyak ditemui para sarjana maupun lulusan diploma pendidikan yang menjadi pengangguran di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), meski sudah mengenyam pendidikan tinggi namun minimnya lapangan pekerjaan membuat kesulitan.
Untuk itu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kotim yakni Suprianti Rambat dan M Arsyad menekankan, pihaknya akan memberdayakan lulusan sarjana atau diploma pendidikan yang ada di Kotim. Hal ini khususnya dalam program pihaknya yakni, program masyarakat pedalaman pesisir cerdas.
“Dalam hal ini nantinya yang menjadi Leading Sector adalah Dinas Pendidikan Dan Olah Raga yang akan di dukung oleh lembaga Pemerintahan lain nya dan Lembaga lain nya (Stakeholder), yang bersama-sama tersebut sesuai tupoksi masing-masing. melaksanakan program,” sebut Suprianti Rambat didampingi konsultan politiknya M Gumarang, Senin 16 November 2020.
Untuk itu pihak Pasangan Calon No 2 (Super) juga merencanakan membangun fasilitas dan kualitas sekolah di segala tingkatan termasuk tenaga pengajar, di daerah yang masyarakat butuhkan.
Yang diketahui saat ini masih terkendala akibat tidak adanya transportasi darat maupun air atau jalan yang tidak layak di lewati atau karna jauh nya tempat sekolah tersebut sehingga membutuhkan biaya besar sehingga masyarakat tidak mampu untuk melewati nya.
“Dalam program ini kita turut memberdayakan Serjana atau Diploma Pendidikan yang masih tidak ada pekerjaan atau tenaga relawan dari LSM/NGO maupun Kerjasama dengan perusahaan besar swasta (PBS) kelapa sawit. Maka PBS nanti bisa mendukung dengan program tersebut. Yang ada di sekitarnya untuk jadi relawan tenaga pengajar maupun hal lain,” ungkapnya.
Hal itu tentu harus didukung dengan pembangunan infrastrukturnya. Maka pihaknya akan membangun sekolah-sekolah bantu yang beraplisiasi dengan sekolah negeri dengan jumlah murid relatif sedikit, akibat faktor kendala sekolah induk terlalu jauh atau tidak bisa di lalui / di lewati.
Pihaknya juga menegaskan akan mengurangi beban siswa yakni dengan meniadakan uang komite dan membantu fasilitas kebutuhan murid untuk kebutuhan proses belajar dan mengajar, misal nya buku bacaan, alat tulis, seragam sekolah dan kebutuhan lain nya.
“Kita juga akan memfungsikan guru-guru honor secara maksimal dan memberi nya insentif dari dana BOS dan CSR maupun sumber dana lain nya yang sah. Serta memberdayakan maksimal peranan perangkat Pemerintahan Kecamatan dari Pemerintah Desa dan bekerjasama dengan institusi lain nya termasuk pihak swasta LSM / NGO dan lembaga adat setempat untuk mendukung program tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, dalam program ini maka pihaknya juga turut membangun atau memperbaiki jalan darat bila di perlukan untuk kelayakan bisa di lewati keperluan anak sekolah.
Serta menyediakan sarana transportasi gratis baik darat maupun air untuk anak sekolah yang relatif tidak terlalu jauh, kalo di nilai relatif jauh maka akan dibangun sekolah pembantu yang berapliasi dengan sekolah negeri terdekat.
“Dan juga kita akan membangun tempat belajar mengajar sederhana dan / atau melalui bedah rumah menjadi sekolahan pembantu yang berapliasi ke sekolah negeri yang terdekat,” pungkasnya.
[*to-65]
BACA JUGA: Paslon ”SUPER” Canangkan 150.000 Hektar Lahan Pertanian di Kotim.
Facebook Comments