Kabar gembira bahwa pasar beras lokal milik petani di Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan dibantu Pemerintah untuk memperluas pemasarannya hingga keluar daerah.
Bahkan informasinya pemasaran beras lokal ini hingga masuk ke supermarket, dengan kualitas dan kemasan yang menarik.
Sebagaimana yang disampaikan Iswanti, Wakil Bupati Seruyan di Kuala Pembuang, bahwa pihaknya akan mendukung upaya perluasan pasar beras lokal ini hingga keluar daerah.
Wakil Bupati Seruyan Iswanti mengatakan salah satu upaya untuk mendukung perluasan pasar beras lokal tersebut adalah dengan memperbaiki pengemasan beras dan meningkatkan kualitas beras mulai dari proses penggilingan.
Orang nomor 2 di Seruyan ini telah meminta kepada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Seruyan untuk memberikan pelatihan.
Dalam hal ini pelatihan harus diberikan kepada para petani mengenai bagaimana cara pengemasan dan proses penggilingan beras lokal asal Kabupaten Seruyan, baik dan bisa menjadi daya Tarik konsumen.
“Kita harap Dikoperindag bisa memberikan pelatihan kepada petani tentang bagaimana caranya mengemas beras yang baik dan menarik, karena dalam pemasaran produk, kemasan juga salah satu daya Tarik konsumen,” ujar Iswanti, Senin 03 Juli 2023.
Menurut Iswanti, secara kualitas beras lokal Seruyan ini tidak kalah dengan beras dari beberapa daerah, bahkan dari pulau jawa, hanya saja kata dia pemasaran pasca panen yang hingga kini belum bisa dilakukan dengan baik oleh para petani, sehingga pemasarannya masih sangat terbatas.
“Beras kita hanya kalah bersaing dari kemasannya saja, namun untuk masalah kualitas kita tidak kalah, maka dari itu perlu dilakukan pelatihan untuk bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani kita,” katanya.
Kedepan tambahnya, jangan sampai tengkulak membeli beras petani dengan harga murah, kemudian mereka kemas dan dipasarkan dengan harga yang lebih mahal dengan merk yang berbeda atau dari daerah lain.
Lanjutnya, hal tersebut akan menghilangkan kesempatan petani untuk bisa mendapatkan nilai tambahan dari produk yang mereka hasilkan.
Ia berharap padi lokal Seruyan bisa digiling dan dikemas di Bumi Gawi Hantantiring serta dipasarkan dengan membawa nama Kabupaten Seruyan.
Selama ini kebanyakan petani lokal Seruyan, langsung menjual gabah tanpa memproses menjadi beras terlebih dahulu, Sehingga relative lebih murah dan keuntungan yang didapatkan jauh lebih kecil.
“Kemudian pelatihan tentang proses pengelolaan padi menjadi beras dengan kualitas tinggi, sehingga proses pengemasan dan pemasaran, penting dilakukan secara terus menerus,” pungkasnya.[Red].