Semestinya pelayanan PDAM sudah maksimal dan tidak ada lagi keluhan-keluhan dari masyarakat atas gangguan penyaluran Air Bersih, baik itu permasalahan kemacetan saluran, kwalitas air yang disalurkan, komplain besaran tagihan, dan persalahan lainnya yang terjadi dimasyarakat umum. Hal ini menjadi perhatian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Salah satunya LSM PPR (Lembaga Swadaya Masyarakat Piramida Pikiran Rakyat) menyoroti permasalahan PDAM ini, Ada kecurigaan dari pihak LSM bahwa kerugian selama ini disebabkan hal yang tidak terungkap atau memang sengaja dibiarkan.
“Kita minta kepada DPRD Kotim melakukan tugas pengawasannya untuk segera memanggil pihak Direktur dan management PDAM Sampit guna memberikan menjelaskan sebab musababnya” ungkap Audy Valent selaku ketua LSM PPR, Rabu, 14 Juli 2021.
Menurut Audy Valent, dari informasi yang kita himpun, saat ini PDAM Sampit kini melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu PT. Adaro Water, yang sebelumnya telah berakhir kontrak kerjasama dengan pihak PT. Indo Grand dulunya selaku pihak ketiga.
” PDAM jauh dari hayalan dan harapan bahwa dilakukan kerjasama dan berkontrak dengan pihak ketiga akan memberikan masukan keuntungan rupiah yang besar kepada pemerintah daerah dalam mendongkrak PAD, namun malah sebaliknya hampir setiap tahun PDAM Kotim selalu merugi,” sebutnya.
Ditambahkannya, selain sudah jadi dilema yang berkepanjangan, yaitu permasalahan terhambatnya pemasangan baru dan banyaknya daftar tunggu, dan berbagai permasalahan lainnya, ditambah lagi permasalahan bahwa setiap tahun PDAM selalu mengalami kerugian.
“Kami juga meminta kepada DPRD Kotim untuk mempertanyakan kapasitas pihak ketiga atas penyertaan modal hingga ditunjuk sebagai mitra, dan sejauh mana keuntungan atau margin atas hadirnya pihak ketiga dalam tubuh PDAM Sampit, ” tambah Audy Valent.
LSM sangat mengharapkan wakil rakyat serius mendalami masalah ini, jadi sebelum pihak DPRD menyetujui pengajuan pengucuran anggaran untuk PDAM Sampit lebih baik lakukan dulu evaluasi menyeluruh terhadap kinerja PDAM Sampit, dan apa saja nilai tambah serta masukan rupiah atau margin dari PDAM untuk PAD Kotim selama ini, agar ada kiat-kiat dan solusi cerdas agar kedepan tidak ada lagi kata merugi.
“ Kedepan DPRD Kotim agar lebih cermat dalam menyetujui anggaran untuk PDAM Sampit, jangan hanya ditambahi modal tapi kinerja nol dan keuntungan tidak dapat menambah Pendapatan Asli Daerah,” pungkasnya.
Facebook Comments