Opini:
Pendidikan terbaik itu adalah tindakan, atau perbuatan yang nyata, bukan hanya dengan ucapan atau dengan kata-kata.
Pendidikan secara tidak lansung ini penulis dapatkan dari cuitan seseorang dalam group whatsApp, sebagai renungan, dan ucapan selamat pagi, salam damai sejahtera.
Dia menceriterakan hal yang baik buat renungan kita semua yang mengandung nilai pendidikan untuk kita teladani.
“Charlie Chaplin, komedian paling terkenal tempo dulu, pernah bercerita. Waktu ia masih kecil, aku diajak oleh ayahku untuk nonton pertunjukan sirkus,” katanya memulai ceritera pendek ini.
Lanjutnya, sebelum masuk, kami antri di depan loket untuk membeli karcis. Waktu itu antrian cukup panjang dan di depan kami ada satu keluarga ikut juga antri. Bapak, ibu dan 4 orang anaknya.
Anak-anak itu tampak sangat bahagia. Dari pakaian yang mereka kenakan, dapat dipastikan bahwa mereka bukan orang kaya. Pakaian mereka sangat sederhana sekali, meski tidak dekil.
Begitu tiba giliran mereka harus membayar karcis, pas untuk masuk. Sang Bapak merogoh kantong celananya, tampak sangat kebingungan.
Ternyata uangnya tidak cukup untuk membayar 6 lembar karcis. Sang Bapak itu sedih dan kelihatannya sangat murung. Kemudian segera minggir dari antrian itu.
“Ayahku melihatnya, langsung merogoh uang 20 dolar dari dalam sakunya. Ayahku langsung dengan sengaja menjatuhkan uang itu di samping Sang Bapak empat anak tersebut,” jelasnya.
Ayahku menepuk pundaknya bapak itu dan berkata: “Pak, uang anda jatuh.”
Sang Bapak itu menoleh memandang ayahku, dan dia sadar bahwa ayahku mau membantunya supaya bisa beli 6 karcis.
Matanya sembab (berbinar), bibirnya tersenyum, dan dia ambil uang 20 dolar itu sambil berterima kasih kepada ayahku.
“Ayahku pun tersenyum, lantas mundur menghampiri aku yang menunggu. Aku lihat Sang Bapak itu segera membeli karcis untuk keluarganya. Mereka tampak sangat bahagia sekali,” ucapnya.
Kemudian tambahnya, ayahku lantas mengajak aku pulang. Kami tidak jadi nonton pertunjukan sirkus itu.
Ternyata uang ayahku hanya 20 dolar saja, rencana untuk membeli karcis kami sudah Dia berikan kepada Sang Bapak empat anak tadi.
“Dalam hidupku, itulah pemandangan yang paling menakjubkan. Pemandangan yang jauh lebih indah dan berharga dibanding pertunjukan apapun di muka bumi ini, yang mengandung pendidikan secara langsung kepada diriku,” tambahnya.
“Sejak saat itu aku meyakini bahwa pendidikan terbaik adalah tindakan, bukan hanya dengan kata-kata,” tukasnya.
Penulis berharap kepada pembaca sekalian bahwa, Ceritera ini hanya sebuah fiksi, jika ada kesamaan itu hanya kebetulan, semoga bermanfaat sebagai renungan kita bersama.
[*to-65].