KOTIM – Penggunaan Dana Desa Tumbang Turung, Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah diduga bermasalah, hal ini patut ditelisik dan dipertanyakan.
Informasi yang berhasil diperoleh wartawan Indeksnews.kalteng.com melalui warga Desa Tumbang Torung bahwa beberapa warga telah mengeluhkan dan kecewa dengan prilaku Kepala Desa setempat, ketika mereka mempertanyakan beberap item pembangunan didesa yang diduga bermasalah didesa tersebut.
Menurut warga berinisial MST Oknum Kades ini melaksakanan pembangunan didesa itu diduga kuat banyak penyimpangan yang berpotensi merugikan negara lantaran tidak transparan terhadap warga dengan nada arogansinya menantang warga kalo warga mempertanyakaan beberapa item pembangunan di desa tersebut.
“Silahkan kalian lapor dengan wartawan ataukah LSM, paling-paling saya kasih amplop sudah selesai urusannya,” ujar MST menirukan ucapan Kades dengan sikap menantang.
Menyikapi prilaku Kades yang demikian itu MST menyampaikan permasalahan ini kepada wartawan Indeksnews.kalteng.com bahwa beberapa item pembangunan dengan mengunakan dana desa yang diduga kuat bermasalah serta dana lain yang diduga diselewengkan oknum Kades ini antara lain sebagai berikut:
- Pembangunan WC warga diduga tidak sesuai dengan dana yang dipergunakan, sampai saat ini belum juga selesai dikerjakan, warga hanya mendapat bantuan sebesar Rp.800.000,- (Delapan ratus ribu rupiah) per KK (Kepala Keluarga), sedangkan desa lain mendapatkan Rp.2.800.000,- (Dua juta delapan ratus ribu rupiah) per KK nya.
- Pembangunan sumur bor juga diduga bermasalah sampai saat ini belum bisa dinikmati warga, sedangkan profil menggunakan profil bekas, tidak menggunakan profil baru.
- Semenisasi jalan umum diduga kuat tidak sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) tidak sampai ke SMPN-8 Mentaya Hulu kurang lebih 50 meter tidak diselesaikan.
- Pengelolaan keuangan BUMDES juga diduga tidak jelas dan tidak transfaran, seperti pengelolaan air galon.
- Serkel Desa, diduga dibuat tidak melibatkan persetujuan warga hanya mengatas- namakan Serkel desa, hasil yang diolah dan digesek dijual ke Sampit untuk kepentingan pribandi Kades sendiri.
- Pembangunan Gedung Walet Desa, diduga tidak sesuai dengan nilai bangunan, hasilnyapun dinikmati oleh oknum Kades secara pribadi.
- Jalan umum menuju pemakaman umum diseberang kampung/desa sampai saat ini belum dikerjakan yang rencananya menggunakan alat berat, padahal anggarannya menurut informasi sudah keluar.
- Penyaluran bantuan dana covid-19 diduga kuat juga diselewengkan, lantaran selama ini Desa Tumbang Torung hanya pernah menerima sekali saja, itupun penyalurannya hanya sebagian saja yang menerima bantuan.
“Laporan pertanggung jawaban Kades ini kami duga ada yang fiktif tidak sesuai dengan fakta yang dipertanggungjawabkan, diduga kuat juga laporan pertanggungjawaban tersebut dibuat dan dibantu pihak Kecamatan Bukit Santuai,” papar MST.
“Kami minta kepada pihak terkait dan penegak hukum agar turun ke Desa Tumbang Torung untuk membuktikan kebenaran informasi ini, kami siap untuk menunjukannya dilapangan, jika terbukti kami minta ditindak tegas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” pintanya.
Camat Bukit Santuai Drs. Pungkal, MSM ketika dikonfirmasi melalui Handyphone mengatakan, “Terimakasih informasinya, nanti saya sampaikan kepada Kadesnya, jika benar perbuatan itu dilakukan Kades ini biar saja nanti pihak Inspektorat yang akan memeriksanya,” ujar Camat Minggu 01/12/20 malam.
Sampai berita ini kami naikan pihak terkait belum bisa dikonfirmasi, upaya untuk konfirmasi akan dilakukan pada edisi berita selanjutnya.
[*to-65].
Facebook Comments