Pemerintah Daerah Kotim harus tuntaskan penyebab banjir dalam Kota Sampit pada tahun 2022 mendatang, hal ini ditegaskan H Rudianur Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Minggu 17 Oktober 2021.
H Rudianur mendorong agar pemerintah daerah (Pemda) Kotim, agar segera melakukan normalisasi drainase dan anak sungai untuk mencegah penyebab banjir di Kota Sampit.
Dia berharap mulai tahun 2022 mendatang setidaknya dua sungai besar harus dilakukan pengerukan yakni Sungai Baamang dan Sungai Mentawa, karena lumpur yang membuat sungai tersebut kian dangkal.
“Apabila Pemkab Kotim di tahun anggaran 2022 tidak segera melakukan normalisasi drainase dan anak sungai dalam kota, maka masalah ini akan mengganggu secara terus menerus,” katanya, Minggu, 17 Oktober 2021.
Politisi Partai Golkar ini menilai, curah hujan yang tinggi di Sampit dan sekitarnya akhir-akhir ini menandakan potensi banjir juga meningkat.
Kekhawatiran itu terbukti, akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan Jalan Jenderal Sudirman km 4 dekat Islamic Center nyaris terputus, akibat meluapnya air dari saluran drainase.
Bahkan juga mengakibatkan penyebab terjadinya antrean kendaraan roda empat untuk melintas di lokasi banjir tersebut mengular hingga lebih dari satu kilometer terjadi sampai beberapa hari.
Legislator ini meminta pemerintah kabupaten melalui Bupati Kotim diharapkan mengeluarkan kebijakan, untuk mengajak Ketua RT/RW menggalakkan kembali program gotong-royong untuk membersihkan drainase di lingkungan masing-masing, demikian.
[*to-65].