Perubahan iklim di Kota Palangka Raya harus di antisipasi, karena saat ini Kota Palangka Raya tengah menghadapi cuaca panas yang ekstrim dan musim kemarau yang berpotensi menimbulkan kekeringan serta ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Antisipasi Perubahan iklim ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, kepada seluruh Camat dan Lurah Kota setempat, Selasa (6/6/2023).
Sekda Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu ini meminta kepada para Camat dan Lurah di wilayah Kota Palangka Raya agar dapat berinovasi terkait perubahan iklim saat ini mulai berubah.
“Apalagi sekarang ini Kota Palangka Raya tengah menghadapi cuaca panas yang ekstrim dan musim kemarau yang berpotensi menimbulkan kekeringan serta ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” ujarnya, Selasa (6/6/2023) kemarin.
Lanjutnya, berinovasi dalam menjaga lingkungan sebagai antisipasi perubahan iklim bukan hanya menjadi tugas dari Dinas terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), melainkan menjadi tugas bersama.
Disinilah Lurah dan Camat harus berperan aktif sebagai ujung tombak guna menggerakkannya. Saat ini di Kota Palangka Raya baru tiga Kelurahan yang berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) di Tahun 2022 lalu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tiga kelurahan tersebut jelasnya yaitu Kelurahan Menteng, Kelurahan Bereng Bengkel, dan Kelurahan Marang.
“Namun untuk menghadapi perubahan iklim yang cukup signifikan, jumlah kampung iklim ini masih tergolong sedikit dan masih harus ditingkatkan lagi,” ungkapnya.
Lebih jauh Hera mengatakan, di tahun 2023 ini, Pemkot setempat mencanangkan 30 lokasi Proklim. Ia berharap ini bisa terlaksana dengan dukungan seluruh RT/RW, Lurah, Camat dan masyarakat sekitar.
Selebihnya ia menuturkan, kegiatan proklim ini cakupannya sangat luas, tidak hanya sebatas sampah atau hal-hal yang berkaitan dengan karhutla saja, namun hingga aktivitas seperti menanam pohon, bidang kesehatan, bahkan ketahanan pangan pun termasuk proklim.
Karena itu Hera mendorong para Camat hingga Lurah agar berinovasi dalam merumuskan konsep dan strategi dalam menghadapi perubahan iklim. Hal ini demi menjaga lingkungan agar terhindar dari berbagai bencana yang dapat merugikan semua pihak.
“Kami akan berkoordinasi dengan Camat dan Lurah setempat guna mendeteksi wilayah yang cocok dicanangkan sebagai kampung iklim untuk kemudian akan diusulkan ke pemerintah pusat,” tutupnya. [Red].