Polres Kotim Informasinya minta dukungan dari Mabes Polri, untuk mengungkap penyebab kematian nelayan, di atas perahu klotok, di Perairan Sungai Mentaya.
Informasi yang berhasil diperoleh media ini bahwa Polres Kotim saat ini masih mendalami kasus penemuan jenazah seorang nelayan.
Yang ditemukan tergeletak sudah tidak bernyawa di atas perahu klotok, di Perairan Sungai Mentaya, Sabtu (5/08/2022) lalu.
Kapolres Kotim AKBP Sarpani mengatakan, pihaknya bahkan telah bersurat ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) guna meminta dukungan dalam pengungkapan kasus tersebut.
“Kepada Mabes Polri kami sudah berkirim surat, meminta dukungan secara IT dan teknis penyelidikan, semoga bisa membantu mengungkap kasus ini,” kata Sarpani, (Rabu 17/08/2022).
Lanjutnya, kami dari Polres Kotim telah berkoordinasi dengan Mabes Polri pada dasarnya selalu pihaknya lakukan, baik untuk laporan maupun meminta dukungan.
Sementara, sehubungan dengan kasus penemuan jenazah nelayan ini memang bertujuan untuk meminta dukungan, karena kasus ini melibatkan hilangnya nyawa seseorang.
“Karena kasus ini mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang kami akan lebih konsisten dan mempertegas, serta mempererat hubungan dengan Mabes Polri supaya sama-sama dalam mengungkap pelaku penyebab kematian nelayan tersebut,” ujarnya.
Pria berpangkat dua melati dipundak ini menambahkan, sejauh ini pihaknya telah memeriksa sekitar 13 saksi yang dinilai kompeten atau mengetahui kondisi korban sebelum maupun setelah kejadian.
Jumlah ini bertambah dari sebelumnya yang hanya 9 saksi. Informasi dan keterangan dari belasan saksi ini telah dikumpulkan, yang sekiranya dapat membantu untuk pengungkapan kasus.
Berbagai upaya tindak lanjut dari kepolisian pun telah dilaksanakan, salah satunya mapping online atau pemetaan melalui media sosial.
Ia berharap kasus ini dapat segera diungkap. “Untuk itu kami tetap berkomitmen untuk mengungkap kasus ini mudah-mudahan tidak makan waktu lama sudah bisa kami ungka, serta mohon doanya,” ujarnya.
Sebelumnya, seorang pria yang diketahui bernama Wahab (39) ditemukan tewas di atas klotok di Muara Sungai Mentaya Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, pada Jumat (5/08/2022) pada saat mencari kepiting.
Wahab diduga dibunuh setelah ditemukan beberapa luka tusuk di bagian perut.