SAMPIT– Hasil penghitungan cepat yang dilakukan oleh LSKP – LSI Denny JA Pasangan Halikinnor dan Irawati memenangkan Pilkada Kabupaten Kotawaringin Timur 2020 versi Quick Count atau hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) dengan perolehan 34.27% suara, Rabu (9/12). Namun, hasil akhir tetap menunggu perhitungan manual KPUD Kabupaten Kotawaringin Timur.
Lana Maulana selaku Manager Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP) – LSI Denny JA dalam pemaparannya juga menyampaikan dari Quick Count atau hasil hitung cepat itu, pasangan lainnya M. Rudini Darwan Ali –M. Syamsudin meraih 29.71% suara, Pasangan Supriati Rambat – M Arsyad Meraih 24.08 % dan Pasangan HM. Taufik Muqri – Supriadi Meraih 11.94%. Dengan data masuk sebesar 93.33 %
Berdasarkan hasil Quick Count atau Hitung cepat yang didistribusi ke segmentasi wilayah, dukungan terhadap Haratiunggul di Dapil 1 dan 4 Sedangkan pasangan Bercahaya Unggul di dapil 2 dan pasangan Super unggul di dapil 5.ujar Lana Maulana, Manager LSKP-LSI Network, di Hotel Aquarius, Sampit, Rabu (9/12).
Dia melanjutkan bahwa, Quick Count atau hitung cepat tersebut menggunakan multistage randomsampling dengan jumlah 265.270pemilih yang tersebar di 894TPS. Jumlah sampel pemilih tersebut dialokasikan ke 285sampel TPS yang dipilih secara acak.
BACA JUGA SEBELUMNNYA : HARATI Berpeluang Besar Memenangkan Pilkada Kotim 2020, Ini Dia Menjadi Faktor Kemenangannya
Menurut Lana, margin error dalam hitung cepat ini adalah plus minus satu persen.
“Namun hasil final tetap pada hitung manual KPUD. Kami tidak ingin mengklaim ini final,” tegas Lana.
Namun sesuai data hasil survei yang dilakukan pada 23 – 29 November lalu yang diperbandingkan dengan hasil penghitungan cepat, Pasangan Harati mengalami penurunan dukungan, yakni sebanyak 2,55 persen dari 36,82 persen menjadi 34,27 persen. Sedangkan pasangan Rudini – M. Samsudin yang akrab disapa Bercahaya merupakan pasangan yang mengalami kenaikan dukungan terbanyak sekitar persen 9,03 persen, yakni dari 20,68 persen menjadi 29,71 persen.
“Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi atau perubahan suara bisa saja kampanye yang sangat intensif, kampanye yang kuat menjelang Pilkada, dan gerakan yang sangat massif.” tutup Lana.
(Ist-Red)
Facebook Comments